30 Desember 2010

Rossa / Jagad Khayalku Lyric

walau ku tahu ku hanya bisa
memimpikanmu untuk menjadi belahanku
namun kaulah yang menghidupkan jiwaku
walau ku sadari sepenuh hati
keberadaanmu bukanlah hanya untuk diriku
dirimu satu-satunya sang penghuni jagad khayalku
memenuhi ruang harapku

kaulah khayalanku, tetaplah kau ada
hiasi hatiku dengan rona pesona hadirmu
kaulah khayalanku, terasa kau nyata
takkan pernah ku lepaskan hingga saatnya kau datang



>dan semoga dirimu bukanlah khayalanku, aku menantimu menjemputku<
to BM PJBR

2010 ... full of love

Hmmm... tahun 2010 bener2 tahun yang penuh lika-liku hidup. Hehe.. tragis amat ya itu kata-kata?
Tapi alhamdulillah, tahun ini juga hampir semua mimpi terwujud.
Mempunyai pekerjaan tetap..
dan udah hampir setahun juga dijalani..

Dari kesekian cerita, ada satu yang paling menguras energi positif, ahh.... tentang bagaimana cinta itu? Bagaimana sabar itu? Bagaimana mempertahankan itu? Bagaimana ikhlas itu??
Subhanallaah..alhamdulillaah Ya Allaaah..Engkau memberi aku kesempatan dan kekuatan untuk merasakan dan menjalani semuanya, dan aku merasa telah lulus dari ujian itu, hasilnya semoga memuaskan :)


hmm..harapan tahun ini untuk menikah belum terwujud :)
dan ternyata memang belum siap dari segi manapun
Semoga Allaah membantuku untuk menyiapkan diri, agar dapat menjemput impian di tahun 2011, untuk menikah. aamiin.....

:)

hmm, sisanya?
aku bersyukur bisa kenal banyak orang dan berbagi dengan mereka :)
alhamdulillaaah...semoga Engkau menjaga ikatannya, aamiin

29 Desember 2010

Aku dan Kataku

Aku dan kata mencintaimu, menyelinap diantara syair syair mengalir bersama butir butir pasir laut, bukankah sama seperti ketika mencoba menumpahkan warna diatas kanvas seraya menunggumu, lantas langit dan awan bergerak pelan…

AKU DAN KATAKU, simak kembali jingga ronamu di halaman pertama kau dedah rasa

aku dan kesungguhan ku menyimak baca menelusuri lorong waktu di jinggamu

Aku dan kata kerinduanku, menyelinap diantara derasnya makna aksara dalam untaian kalimat yang menumpah, sama seperti ketika gundukan tanah menggunung dan memuntahkan lahar… deburannya mengalir begitu saja menerabas segala

Aku dan kata kemarahanku, adalah ketika terbengkalainya air disela jemari mengering, menggenggam dan cinta itu sendiri yang memberangus ego dalam kalut, takut atau pengecut. Ada sisa waktu yang berlari dalam rimbun hutan Halimun yang berembun lalu sepi…

Aku dan kata kesetiaanku, adalah merasakan butiran embun sisa malam yang datang pada dedaunan diantara kabut dingin yang menyatu ditanah yang membasah, didetak nadi hari lalu menunggu esok terus datang, meski aku tertunduk lesu

AKU DAN KATA MENCINTAIMU, SENANTIASA CINTA ITU MENGALIR DI DALAM URAT NADIKU, MEMBERI NAFAS DALM JANTUNGKU, BAGAI LUKISAN YANG SELALU KU UKIR DI KANVAS WAKTU.

Aku dan kataku-mewakili kebahagiaanku-kesedihanku-kegundahanku-kegelisahanku-..Aku dan kataku--mewakiliku saat aku jatuh cinta dan putus cinta--saat aku berkeluh kesah tentang semuanya- kepadaNya..

Aku dan kataku………..



By. Andi Muhammad Muflihuddin
(http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150312911335570)

Salah bicara ..

"Iyee emangnya elu 1500eun??"

gara-gara itu jadi marahan..
ya aammpuun, gimana ya?
hmm... mungkin karena dia baru pulang nyampe Bandung, dan Fi ngomong sekenanya. Duuh...bagaimana caranya untuk meminta maaf??

dia langsung tutup chatnya, dan sebelumnya bilang
"alhamdulillaah ngomongnya lemes banget, ga nyangka , makasiih"

hmm... tapi masa gara2 bilang ituu yaa??

waduuuh ngagebeeg akuu,,,
hu hu hu


di rumah???
[You]
19:04
yoyo
[Indra Putra Ibu]
19:05
kmn azza hr nee???
maaf a ga smpt ngsh kbr ya...
[You]
19:05
k samsat byr pajak
k dago
nganterin ido
k rumh nenek
hihih
ok
[Indra Putra Ibu]
19:06
kpn maen k ibu???
[You]
19:07
tadinya mau besok, sklian ada reuni. tapi tidak jadi,,, besok malah rencana k pasjam lagi, ada peryogi..
[Indra Putra Ibu]
19:08
mau a antrin???
kcian blak blik ksna mulu...
[You]
19:09
ah tidak usaah. masih bisa koo
:):)
tpi ... mungkin aku butuh bntuanmu...
tgl.2 kan plg dr tasik, tgl.3 mu k pangandran, naah kumpulnya jam 7 pagi tgl.3 teh.... tgl.2 klo aa g sibuk mw minta d anterin k rumh risma di kopo... hihih...
tpi klo bisa, jgn di pksain
[Indra Putra Ibu]
19:12
ya pkoknya sms/tlp a azza ya...
insya Allah a akan bantu.....
[You]
19:12
hihih... thnks before
[Indra Putra Ibu]
19:13
oke....buatmu apa seeh yg ngga...
:):)
[You]
19:13
widiiiw...
[Indra Putra Ibu]
19:14
prikitiiiiiiiiiiiiwwwwww
[You]
19:14
hehheh
tpi,,,kasian ketang aa-nya
[Indra Putra Ibu]
19:15
gpp kok,a seneng bs bantu...
[You]
19:15
:):) makasi sblmy
ntar fi kabari lagi ya
[Indra Putra Ibu]
19:15
oke.....
[You]
19:16
ini juga ga tau muni beruntun gitu k luar kota teh... hehheh mana lagi g py duid, wkkwkwk
[Indra Putra Ibu]
19:16
a azza dah 3x balikan k tasik,blm lg k smdang...emh emh emh
[You]
19:17
iya..hehheh
aa mah kerja
aku mah main ya?
hehhe
hampir saja
[Indra Putra Ibu]
19:19
ah anak tk jg bisa nendang gt mah...
[You]
19:19
iyeey...
tpi anak tk g bisa masuk tim nas.. :(:(
[Indra Putra Ibu]
19:19
masa nendang gt geura...
ya tk tingkat timnas atuh...
[You]
19:20
wkwkwk
udah ah,.. karunya,,
aah bahayaa
[Indra Putra Ibu]
19:20
aaaah dah mental pieleheun da...
sok w geura.....
[You]
19:21
klo menang aku traktir deh a
[Indra Putra Ibu]
19:21
bener ya?????caaaaaakkk aaaaahhhh
[You]
19:21
iya
[Indra Putra Ibu]
19:21
alhamdulillah...
[You]
19:21
tanya dulu ... traktir apa
[Indra Putra Ibu]
19:23
ga aaaah pasti ngaco geura...
[You]
19:23
iyee
tanya duunk
[Indra Putra Ibu]
19:24
ga mauuuuuuuuuuu
:P:P
[You]
19:24
iye
[Indra Putra Ibu]
19:24
pasti aneh2....
[You]
19:24
iyee... emangnye elu 1500eun???
[Indra Putra Ibu]
19:25
iiiiiiiiiiiihhhhhh
[You]
19:25
sholat dulu yaa
[Indra Putra Ibu]
19:27
alhamdulillah....ngomongnya lemes banget ya....
[You]
19:28
oops..
[Indra Putra Ibu]
19:28
ga nyangka.....makasih....
[You]
19:29
duuuugh.... aa, heureuy

Ayah Lupa...

Dari Note (Deden Wahyudin)

Dengar, Nak …
Ayah mengatakan ini pada saat kau terbaring tidur, sebelah tangan kecil merayap di bawah pipimu dan rambut hitammu yang ikal dan lebat, melekat pada dahimu yang lembab. Ayah menyelinap masuk seorang diri ke kamarmu, diam-diam, bersijingkat.

Baru beberapa menit yang lalu, ketika ayah membaca koran di ruang perpustakaan, satu sapuan sesal yang amat dalam menerpa. Dengan perasaan bersalah Ayah datang masuk ke pembaringanmu.

Ada hal-hal yang Ayah pikirkan, Nak …
Ayah selama ini telah bersikap kasar kepadamu. Ayah membentakmu ketika kau sedang berpakaian hendak pergi ke sekolah karena kau cuma menyeka mukamu sekilas dengan handuk. Lalu Ayah lihat kau tidak membersihkan sepatumu. Ayah berteriak marah tatkala kau melempar beberapa barangmu ke lantai. Saat makan pagi Ayah juga menemukan kesalahan, kau meludahkan makananmu. Kau menelan terburu-buru makananmu. Kau meletakkan sikumu di atas meja. Kau mengoleskan mentega terlalu tebal di rotimu. Dan begitu kau baru mulai bermain dan Ayah berangkat mengejar kereta api, kau berpaling dan melambaikan tangan sambil berseru, "Selamat jalan, Ayah!" dan Ayah mengerutkan dahi, lalu menjawab, "Tegakkan bahumu!".

Kemudian semua itu berulang lagi pada sore hari.

Begitu Ayah muncul dari jalan, Ayah segera mengamatimu dengan cermat, memandang hingga lutut, memandangmu yang sedang bermain kelereng. Ada lubang-lubang pada kaus kakimu. Ayah menghinamu di depan kawan-kawanmu, lalu menggiringmu untuk pulang ke rumah. "Kaus kaki mahal dan kalau kau yang harus membelinya kau akan lebih berhati-hati!"

Bayangkan itu, Nak; itu keluar dari pikiran seorang Ayah! Apakah kau ingat, nantinya ketika Ayah sedang membaca di perpustakaan, bagaimana kau datang dengan perasaan takut dengan rasa terluka di dalam matamu? Ketika Ayah terus memandang koran, tidak sabar karena gangguanmu, kau jadi ragu-ragu di depan pintu. "Kau mau apa?" semprot ayah.

Kau tidak berkata sepatah pun, melainkan berlari melintas dan melompat ke arah Ayah, kau melemparkan tanganmu melingkari leher Ayah dan mencium ayah, tangan-tanganmu yang kecil semakin erat memeluk dengan hangat, kehangatan yang telah Tuhan tetapkan untuk mekar di hatimu dan yang bahkan pengabaian sekali pun tidak akan mampu melemahkannya. Dan kemudian kau pergi bergegas naik tangga.

Nak, Nak, sesaat setelah itu koran jatuh dari tangan Ayah, dan satu rasa takut yang menyakitkan menerpa Ayah. Kebiasaan apa yang sudah Ayah lakukan? Kebiasaan dalam menemukan kesalahan dalam mencerca, ini adalah hadiah Ayah untukmu sebagai seorang anak lelaki.

Bukan berarti Ayah tidak mencintaimu; Ayah lakukan ini karena Ayah berharap terlalu banyak dari masa muda. Ayah sedang mengukurmu dengan kayu pengukur dari tahun-tahun Ayah sendiri. Dan sebenarnya begitu banyak hal yang baik dan benar dalam sifatmu.

Hati mungil kecilmu sama besarnya dengan fajar yang memayungi bukit-bukit luas. Semua ini kau tunjukkan dengan sikap spontanmu saat kau menghambur masuk dan mencium Ayah sambil mengucapkan selamat tidur.

Tidak ada masalah lagi malam ini, Nak. Ayah sudah datang ke tepi pembaringanmu dalam kegelapan, dan Ayah sudah berlutut di sana, dengan rasa malu! Ini adalah sebuah rasa tobat yang lemah; Ayah tahu kau tidak akan mengerti hal-hal seperti ini kalau Ayah sampaikan padamu saat kau terjaga.

Tapi esok hari Ayah akan menjadi Ayah sejati! Ayah akan bersahabat karib denganmu, dan ikut menderita bila kau menderita dan tertawa bila kau tertawa. Ayah akan menggigit lidah Ayah kalau kata-kata tidak sabar keluar dari mulut Ayah. Ayah akan terus mengucapkannya kata ini seolah-olah sebuah ritual: "Dia cuma seorang anak kecil, anak lelaki kecil!"

Ayah khawatir sudah membayangkanmu sebagai seorang lelaki. Namun, saat Ayah memandangmu sekarang, Nak! Meringkuk berbaring dan letih dalam tempat tidurmu, Ayah lihat bahwa kau masih seorang bayi.

Kemarin kau masih dalam gendongan ibumu, kepalamu berada di bahu ibumu. Begitu mungil, begitu ringkih. Ayah sudah meminta terlalu banyak, sungguh terlalu banyak.

25 Desember 2010

untuk Lelakiku

untuk lelakiku
yang akan datang bersama kehangatan mentari pagi..

datanglah dengan senyum
dan keceriaan yang tiada berbatas
karena
aku tahu kau datang dengan segenap hatimu
menyunting cinta dan hatiku,
dan kau tahu dengan segenap cinta dan hatiku aku menyambutmu

untuk lelakiku
yang akan datang bersama samudra kasih sayang..

diamlah dalam hati terdalamku
kuatkan pondasi kehidupan karena Illahi
buat aku mengerti mengapa engkau ada disini
karena
aku ingin selamanya mencintaimu
menggenapkan Surga bersamamu

untuk lelakiku
yang datang bersama cahaya kemilau kerinduan

yang akan menyimpanku sebagai wanita terindah
disebelah bundanya
yang akan menghormatiku dan membuat aku menghormatinya
menghormati bukan karena pangkat dan jabatan
tetapi karena sosok panutan dalam hidup
yang akan aku simpan dalam hatiku, disebelah ayahandaku

untuk lelakiku
yang datang bersama harapan yang bertanggung jawab

yang akan membimbingku untuk lebih mencintaiNya
yang akan setia menerimaku apa adanya
karena aku setia menerimanya apa adanya
yang bersedia berjuang dalam peluh dan kebahagiaan

untuk lelakiku....

Hilang

aku tengah menunggu detik-detik kehilangan
kehilangan waktu yang akan segera berpamitan
dan ia tak akan pernah kembali
terkubur bersama ratusan bintang yang mengundurkan diri
aku tak bisa memaksananya tinggal
karena ia memang ingin pergi
ya lakukanlah
sampaikan pada Tuhan
bahwa aku ingin lebih baik

21 Desember 2010

untuk pendampingku

lagunya edcoustic..
hmm..pengennya pendampingku nanti nyanyiin lagu ini.. heee


duhai pendampingku..*edcoustic*


dimatamu trsimpan cinta yang suci
trbangun dalam pernikahan dari beda dunia
meski kau trbiasa hidup tanpa perih
namun kau ikhlas hidup bersahaja ,namun bahagia.

duhai pendampingku, akhlakmu permata bagiku
buat aku makin cinta
tetapkan selalu janji awal kita bersatu
bahagia sampai ke surga

maafkan aku jika tak bisa sempurna
karena ku bukan lelaki yang turun dari surga
ketulusan hatimu anugrah hidupku
doakanlah kita tak berpisah untuk selamanya..


o,pendampingku..
datanglah menjemputku, dengan cintaNya, agar kita tenang brjuang bersama untuk surgaNya.. aamiin

29 November 2010

Ku Lepas Kau Dari Hatiku

Berat melepasmu,
Setelah banyak aku lewati hambatan untuk tetap menyimpanmu dalam hatiku
Memupuk harapan-harapan yang kau rangkai lewat katamu
Menutup telinga tentang hitammu, dan tetap menjaga putihmu

Berat melepasmu,
Setelah semakin lama dirimu menancapkan mimpi di anganku
Hingga aku terus merasa kau tercipta untukku
Mengumbar senyum pada setiap orang : aku bahagia bersamamu

Berat melepasmu,
Setelah merasa lelah memilikimu
Memberikan apa yang ingin aku berikan padamu
Meyakinkan bahwa aku satu milikmu

Berat melepasmu,
Setelah semakin merasa kau membutuhkanku
Mengeluh kepadaku
Berbagi tentang cerita hidupmu
Berbagai tentang keinginan di masa depan

Tapi,
Aku harus mampu melepasmu...
Aku ingin hidup tanpa angan-angan semu
Karena aku mampu mencapai apapun tanpamu

Dan kini,
Kau ku lepas dari hatiku ...

20 November 2010

Aku Tak Ingin Dicintai Bila....

Aku tak ingin dicintai
Bila tak sepenuh hati
Aku tak ingin dimiliki
Bila tak sepenuh hati

Aku tak mau kau sayangi
Bila kau setengah hati
Aku tak mau kau ingini
Bila kau setengah hati

Karena hatiku tak akan ku beri
Pada kekasih yang tidak baik hati
Jadi daripada aku mengharap kesungguhanmu
Aku lebih memilih pergi dan cari penggantimu

Aku tak ingin dicintai
Bila tak sepenuh hati
Aku tak ingin dimiliki
Bila tak sepenuh hati

Karena hatiku tak akan ku beri
Pada kekasih yang tidak baik hati
Jadi daripada aku mengharap kesungguhanmu
Aku lebih memilih pergi dan cari penggantimu

Karena hatiku tak akan ku beri
Pada kekasih yang tidak baik hati

Karena hatiku tak akan ku beri
Pada kekasih yang tidak baik hati
Jadi daripada aku mengharap kesungguhanmu
Aku lebih memilih pergi dan cari penggantimu

Karena hatiku tak akan ku beri
Pada kekasih yang tidak baik hati
Jadi daripada aku mengharap kesungguhanmu
Aku lebih memilih pergi dan cari penggantimu

Aku tak mau kau sayangi
Bila kau setengah hati
Aku tak ingin dicintai
Aku tak ingin dimiliki
Aku tak mau kau sayangi
Aku tak mau kau ingini




By Astrid - aku tak ingin Dicintai ...

uwiw.. lagunyaa boo

02 November 2010

Show must Go on....! Yeaaaah...

aku kira dia yang terakhir untukku, tapi ternyata masih ada pintu yang harus aku segera cari kuncinya. aku kira dia yang terbaik untukku, tapi ternyata masih perlu aku mempelajari peta untuk mencapai tempat terbaik itu. aku kira Tuhan benar mengirimkannya untukku, tapi ternyata aku salah mengartikan sebuah kirimannya itu.

aku tidak pernah berfikir aku merugi, karena aku tidak pernah hidup bersama dia. yang menyatukan kami ternyata rasa sayangku dan keegoisan dia, dan kini aku sadari semuanya tidak akan pernah membuat kami benar-benar bersatu.

dan aku kini siap..
siap jika masa depanku tidak bersamanya...

Coklat : Tanpa Rasa

aku tak rasa lagi hilang akan dirimu
aku tak rasa lagi hampa tanpa dirimu
aku telah biasa untuk melepaskannya
aku sudah biasa untuk tanpa dirinya

semua yang telah terjadi biarlah terjadi
semua yang kan terjadi biarkan menjadi
aku telah biasa untuk hadapi semua
aku sudah biasa hadapi segalanya

reff:
tak ada lagi sedih untuk kehilanganmu
tak ada lagi tangis untuk dirimu
tak akan ada benci kepadamu
semua tentang dirimu semua telah berlalu



Yoooo.... karena aku sangguup...!!

23 Oktober 2010

Jangan Sedih, Fi ....

jika memang bukan dia yang terbaik ,

jangan sedih ya fiii :)

08 Oktober 2010

Jika Jawaban TIDAK dari TUHAN

Bruk..!!

Bundelan kertas itu jatuh tepat di hadapanku.

“Gila bener tuh, perasaan udah banting tulang nyiapin laporan ini masih aja engga dianggap. Maunya apa siih??!!” Fida menggerutu melengkapi suara jatuhnya laporan itu. Aku nyengir kebingungan.

“Coba bayangin Nis… semaleman engga tidur, gara-gara laporan sialan ini, eh ini malah … hiiiiihhh gara-gara kurang aja satu udah di tolak.. udah gitu yaa Niss…… “ blab la bla… keluhan-keluhan Fida melengkapi iringan “Bruk” lainnya… dan aku tetap nyengir. Aku merasakan “gendok”-nya penolakan itu. Tapi buat apa menggerutu, toh engga akan menyelesaikan masalah.

*

Perjalanan pulang ini aku lewati seperti mengejar awan di kaki langit. Merasa dekat tapi tidak sampai-sampai. Lelah rasanya melewati laporan bulanan, bulan ini ganti atasan, semua laporan bulanan di obrak abrik. Yaa engga masalah kalo emang ada ketentuan baru, tetapi kan bagusnya kasih contoh formatnya, sebelum di buat. Hmm…yaah ngedumel juga seeh pada akhirnya .. hhehe.

Permasalahan di kantor sebenarnya dapat membuat aku kembali bersemangat. Setelah terjatuh kemarin. Bukan terjatuh secara fisik, tetapi mental. Mental?? Waah parah juga ya…??

Hampir dua tahun bersama Mas Ruby, selama itu juga sedikit banyak aku mengetahui siapa dia, dan selama itu juga aku bertanya-tanya apakah dia yang Tuhan pilih untukku?

Orangnya yang tidak banyak bicara membuat aku selalu berusaha menafsirkan apa yang ada di kepalanya. Dan selama ini aku merasa selalu bersabar, menunggunya memberikan kepastian. Kepastian tentang masa depan hubungan ini.

Tetapi aku tahu, bukan dia yang tak mau, tapi waktu yang belum pasti memberikan kepastiannya. Pekerjaannya sebagai abdi Negara mengharuskan dia bekerja di luar pulau sana jauh dari keluarganya. Aku tahu, bahkan aku rasa aku sangat tahu, bukan inginnya seperti ini. Tapi sumpahnya sebagai Bhayangkara membawanya jauh kesana, ”dan ini resikonya, de..” ucapnya ketika kami membahas tentang pekerjaannya.

Tapi semengerti apa aku, sebesar itu pula ketidakmengertianku tentang sesuatu, yang orang bilang ini kesabaran. Aku terkadang menangis sendiri untuk menenangkan hati. Banyak kejadian yang mungkin Mas Ruby tidak pernah mengerti. Mulai dari beberapa telepon dari perempuan yang mengaku punya hubungan khusus dengan Mas Ruby, dari beberapa pendapat teman-teman Mas Ruby tentang dirinya, dan tekanan orang-orang terdekatku yang merasa aku terlalu sabar untuk Mas Ruby.

Aku selalu bergeming.

Dan yang paling berat bagiku adalah ketika ada seseorang yang mengaku tunangannya Mas Ruby, memintaku untuk memutuskan hubungan dengan Mas Ruby. Aku sangat terpuruk. Aku merasa tidak berkaki, seketika aku terjatuh. Aku demam tinggi, kepalaku pusing tidak terkira.

Keluargaku tidak tahu mengapa sampai aku sakit, Fida yang tahu. Fida memberikan masukan, mungkin Mas Ruby bukan yang terbaik untukku. Tapi, aku tetap mempertahankan hubungan.

Mempercayai diri sendiri, bahwa aku melakukan yang terbaik. Setidaknya untuk diriku, karena jauh dari apa yang aku sadari, aku sangat menyayangi Mas Ruby.

*

Suatu hari, selama 2 hari tidak ada kabar sama sekali dari Mas Ruby, pada awalnya HP Mas Ruby dapat aku hubungi, tetapi setelahnya nomornya tidak aktif. Banyak sekali pertanyaan bersarang di benakku. Apa yang dilakukannya? Dengan siapa dia? Dimana dia berada? Sampai pertanyaan yang menurutku tidak pada tempatnya : Apa sih maunya dengan matikan HP???

I feel that I’m so alone. No One’s here with me, some who’ll understand me.

“Kok keliatannya murung terus, Nis? Kenapa?” Tanya Fida saat itu.

“Lagi banyak yang difikirin, Da… ” Jawabku sambil tersenyum.

“Aneh aku tuh sama kamu, Nis. Walaupun murung tapi tetep aja tenang kliatannya. Hahah” Fida tertawa, tertawanya dapat menarik simpul senyumku. “Tenang sist… aku ada disini untukmu…” katanya sambil merangkulku. Aku terharu. Aku menangis. “Aku disini untukmu,” bisiknya.

*

Pada Fida-lah aku selalu menumpahkan apa yang aku rasakan. Terutama perasaan aku terhadap Mas Ruby dan segala kejadian yang berhubungan dengannya, yang selalu menguras energy positifku. Fida-lah yang selalu dapat membantuku mengambil kesimpulan dan keputusan yang terbaik.

“Nisa percaya Tuhan, kan??” Tanya Fida ketika aku mengeluh dan mengeluh lagi tentang Mas Ruby. Untuk pertanyaan itu aku menggangguk.

“Trus, Nisa percaya Mas Ruby juga, kan??” Tanyanya lagi. Aku memandangnya agak lama. Dan jawabannya aku mengangguk lagi.

“Nah, dari dua itu mana yang Nisa paling percayai??” Fida melancarkan pertanyaan ketiga dengan sangat hati-hati.

“Tuhan” jawabanku mantap, sepenuh hati. Karena secara logika dan teori memang seharusnya seperti itu.

“Naah, memang harusnya begitu, Nisa sayang….. Percaya pada Tuhan aja.. Percaya kalau Mas Ruby yang Dia ridoi untuk Nisa, Dia akan menjaganya untuk Nisa. Tetapi jika bukan Mas Ruby, berarti ada sosok laki-laki lain yang lebih Tuhan ridoi, dan Tuhan akan menjaganya untuk Nisa. Dan Fida harap, Tuhan menjaga Mas Ruby untuk Nisa.. udaah jangan sedih lagi ya…” Kata-katanya menenangkanku, Fida memelukku.

*

Dan sekarang, entah seperti apa perasaan ini…

Aku bingung, jujur saja. Merasa banyak sekali keganjilan dalam hubunganku dengan Mas Ruby. Entah Mas Ruby merasa atau tidak. Dalam sholat-sholatku, dalam pertemuan denganNya, aku selalu berdoa untuk dibukakan jalan yang diridoinya. Agar, jika bukan Mas Ruby, dan bukan juga aku untuk Mas Ruby, Tuhan berikan petunjuk. Aku tidak ingin waktuku terbuang begitu saja.

Aku sholat istikharah..

*

Aku putus dengan Mas Ruby. Mas Ruby telah memiliki pacar dan akan menikah. Begitu pun aku, akan segera menikah. Kami bertemu untuk terakhir kalinya..

“Mas minta maaf sama Adek” katanya

“Ade juga minta maaf, semoga silaturahmi ini berkah..” jawabku.

Aku terbangun, kaget..!! Air mata tak tertahankan, aku menangis sejadinya. Benar-benar menangis. Dan malam itu hanya ada aku dan Tuhan.

Tuhaan, jika ini petunjukMu, beri aku waktu untuk mempersiapkannya.

Beri Mas Ruby juga waktu untuk memberitahu tentang ini kepadaku.

Tuhaan..jika memang ternyata Engkau menjaga Mas Ruby untuk seseorang yang lain, beri aku waktu untuk mempersiapkan ikhlasnya, beri aku kekuatan untuk tetap tersenyum, beri aku waktu untuk tetap bisa berdiri.. Tuhaan…

Aku menangis, benar-benar menangis…

HP ku tiba-tiba berbunyi, ada SMS dr Fida

NIS, JANGAN LUPA BESOK PEMERIKSAAN LAPORAN TERAKHIR.

SEMANGAAT!!

Huufh…

Aku lirik bundelan laporan yang hampir seminggu tidak ku sentuh.

Yaah… masih ada yang perlu aku pikirkan sekarang, bukan hanya tentang Mas Ruby. Segera aku ambil laporan itu. Melihat-lihat apa yang harus aku perbaiki.

HP ku berbunyi, SMS dari Mas Ruby

LOVE YOU…

Entahlah apa yang aku rasakan…

Dan apakah dia merasakan apa yang aku rasakan??

Siapkan aku Tuhaan, jika jawabanMu adalah TIDAK.

06 Oktober 2010

Jika Jawabannya : TIDAK .. ??

Takut,
Jika perjalananku ini terlalu jauh
Jauh meninggalkan kenyataan
Karena, tanpa pernah tahu... terkadang baru aku menyadari
Sesak nanti jika jawabannya TIDAK.

Tuhan beri aku mimpi
Menunjukkan besar kuasaNya
Mengerti apa yang mengganjal di hati

Karena ada kamu, jadi aku mengerti
dan Tuhan dengan pasti berikan bukti

Tapi, hati ini masih takut
jika kuasa dan bukti Tuhan berkata : TIDAK...!!

Ikhlaskan aku ..

14 September 2010

Apalah Arti Cinta- SHE

G D C
Apalah arti cinta, bila aku tak bisa
D
Memilikimu
G D C
Apalah arti cinta, bila pada akhirnya
D
Takkan menyatu

Bm Em
Sesulit inikah jalan takdirku
Am D
Yang tak inginkan kita bahagia

[chorus]
G D Em D
Bila aku tak berujung denganmu
C Bm Am D
Biarkan kisah ini ku kenang selamanya
G D Em D
Tuhan tolong buang rasa cintaku
C Bm Am D G E
Jika tak kau ijinkan aku bersamanya

A E/G# D
Apalah arti cinta, bila aku tak bisa
E
Memilikimu
A E/G# D
Apalah arti cinta, bila pada akhirnya
E
Takkan menyatu

C#m F#m
Sesulit inikah jalan takdirku
Bm E
Yang tak inginkan kita bahagia

[chorus]
A E/G# F#m E
Bila aku tak berujung denganmu
D C#m Bm E
Biarkan kisah ini ku kenang selamanya
A E/G# F#m E
Tuhan tolong buang rasa cintaku
D C#m Bm E
Jika tak kau ijinkan aku bersamanya

Bm C#m G E
Inilah saatnya aku harus melepaskan dirimu

[interlude] A E F#m R D C#m Bm E

A E/G# F#m E
Tuhan tolong buang rasa cintaku
D C#m Bm E A
Jika tak kau ijinkan aku bersamanya

Karena Ku Sanggup

Lirik Lagu Agnes Monica – Karena Ku Sanggup

Biarlah ku sentuhmu
Berikanku rasa itu
Pelukmu yang dulu
Pernah buatku

Ku tak bisa paksamu
‘tuk tinggal disisiku
Walau kau yang selalu sakiti
Aku dengan perbuatanmu
Namun sudah kau pergilah
Jangan kau sesali


Reff:
Karena ku sanggup walau ku tak mau
Berdiri sendiri tanpamu
Ku mau kau tak usah ragu
Tinggalkan aku
Huuu.. kalau memang harus begitu

Tak yakin ku kan mampu
Hapus rasa sakitku
Ku ‘kan selalu perjuangkan cinta kita
Namun apa salahku
Hingga ku tak layak dapatkan kesungguhanmu

Back to Reff:

Tak perlu kau buatku mengerti
Tersenyumlah karena ku sanggup

PetunjukMu

Mungkin aku yang salah mengartikan petunjukMu, ketika Engkau tunjukkan beberapa kejadian, aku tetap meneguhkan pendirianku. Padahl mungkin Engkau tunjukkan bahwa ini tidak baik untukku.

Aku selalu berkata, aku siap menghadapi yang terburuk sekalipun, padahal hati aku rapuh. Selalu ingin yang terjadi itu sesuai dengan apa yang aku inginkan. Ketika aku bertahan untuk tetap tangguh, aku sendiri yang berkata aku goyah.

Dan ternyata aku tidak benar-benar tangguh. 

~~

05 September 2010

Lelaki Sempurna

Lelaki sempurna yang kuimpikan

Adalah seseorang yang menenangkan jiwa

Lelaki sempurna seperti dia

Punya segala sifat indah tanpa cela

Lelaki sempurna berkiblat surga

Menyejukkan hati dengan akhlak mulia

Lelaki sempurna seperti dia

Menjadi penuntun dunia dan akhirat

Lelaki impianku



Al Amin jujur amanah dipercaya

Fathonah cerdas serta tepati janji

Tawadhu rendah hati

Amiru berbuat baik

Shiddiq …. duniawi

… dermawan tawakal sabar hati

Istiqomah berada dijalan lurus

Itulah sifat rasul

Sifat sifat sempurna

Sifat lelaki dambaan kita semua

Lelaki sempurna berkiblat surga

Menyejukkan hati dengan akhlak mulia

Lelaki sempurna seperti dia

Menjadikan penuntun dunia dan akhirat

Lelaki impianku



Al Amin jujur amanah dipercaya

Fathonah cerdas serta tepati janji

Tawadhu rendah hati

Amiru berbuat baik

Shiddiq …. duniawi

… dermawan tawakal sabar hati

Istiqomah berada dijalan lurus

Itulah sifat rasul

Sifat sifat sempurna

Sifat lelaki dambaan kita semua

Al Amin jujur amanah dipercaya

Fathonah cerdas serta tepati janji

Tawadhu rendah hati

Amiru berbuat baik

Shiddiq …. duniawi

… dermawan tawakal sabar hati

Istiqomah berada dijalan lurus

Itulah sifat rasul

Sifat sifat sempurna

Sifat lelaki dambaan kita semua

Lelaki sempurna seperti dia

Lelaki impian





by Gita Gutawa




itu A...

kyk gituuuu....

04 September 2010

Doa untuk Ibu

Kejadian sekarang-sekarang ini, ternyata membuat mamah lebih sedih, lebih sedih dari sedih yang Fi rasakan. Belum banyak waktu untuk bicara, tapi tadi pagi ketika ada kesempatan itu, Fi utarakan perasaan Fi. Dan ternyata, Mamah sudah tau apa yang Fi rasakan.

Didekapnya Fi, Mamah nangis. Seketika Fi ngerasa jadi anak yang gak berguna. Sedikit-sedikit Fi cerita apa yang Fi sembunyikan. Dan Mamah ternyata sudah tahu. Ah... air mata tumpah lagi. Dielusnya rambut Fi....

Dan akhirnya aku yakinkan... "Maah, jika pun Fi gak brjodoh dengannya, Mamah gak usah gusar, InsyaAllah engga akan ada ketakutan dan kekecewaan dalam diri Fi. Allaah dekat dengan kita, dan pasti mengabulkan doa Mamah yang sholeh, yang berdoa untuk masa depan Fi..."


aah Maaah.....

aku lega sekarang...



Doa untuk Ibu by Ungu

kau memberikanku hidup

kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskan

hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan

reff:
oh ibu terima kasih
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan

oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku

repeat reff

ooohh putih kasihmu kan abadi

dalam hidupku


:)

Doa

kau memberikanku hidup
kau memberikanku kasih sayang
tulusnya cintamu, putihnya kasihmu
takkan pernah terbalaskan

hangat dalam dekapanmu
memberikan aku kedamaian
eratnya pelukmu, nikmatnya belaimu
takkan pernah terlupakan

reff:
oh ibu terima kasih
untuk kasih sayang yang tak pernah usai
tulus cintamu takkan mampu
untuk terbalaskan

oh ibu semoga tuhan
memberikan kedamaian dalam hidupmu
putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku

repeat reff

ooohh putih kasihmu kan abadi
dalam hidupku

Kisah Klasik untuk Masa Depan



Ini diaaa.. teman-teman satu kelas. Wiih...jujur aja sejujur-jujurnya, engga ada pernah rasa jenhkel, kesal, duka ataupun yang jelek-jelek yang Fi rasakan. Semuanya manis-manis, saling support dan saling melengkapi.

Hee..juga ada siih kejadian yang membingungkan, tapi setelah Prajab berakhir, ditunjukkan jalannya. Hee..


Terakhirkah?

tersimpan dalam kata yang rapat makna

ada desiran halus menyeringai

membangkitkan beberapa kegalauan

masih adakah kamu disana??


masih dengan kata yang rapat makna

aku berjalan gontai

pikiranku mengelana

mengintari bukit-bukit yang gelap berkabut

aku masih bersama malam

dan kata yang rapat makna

berharap Tuan datang.....


Terakhirkah?

tanyaku pada angin yang akan berlari ke langit

Terakhirkah??

tanyaku lagi pada burung yang akan terbang ke langit

Terakhirkah???

tanyaku pada awan yang berada di langit


dan masih dengan kata yang rapat makna

aku dimintaNya menunggu...

Kau bersamaku..

21 Agustus 2010

Prajabatan


Alhamdulillah..

Ternyata tidak harus menunggu begitu lama untuk bisa memproses 100%. Alhamdulillah, hanya 6 bulan masa kerja, langsung ada prajabatan. Hmm...betapa banyak nikmat yang Allah beri, lebih dari yang Fi minta. Subhanallah... luar biasaaa..

Udah ada 1minggu Fi prajabatan. Di bulan ramadhan. Hmm..engga ada yang berat. Semuanya terasa ringan. Teman seangkatan senasib seperjuangan yang saling dukuung..

ah pokoknaaa alhamdulillaaah....

semoga bisa terus istiqomaah,. aamiin


31 Juli 2010

Ketika Allah Memilihmu untukku ...

Ketika Allah Memilihmu Untukku..

( Oleh Aztriana 180610/ 01'50 Makassar.. ^_^v )


Padamu yang Allah pilihkan dalam hidupku.. Ingin ku beri tahu padamu.. 

Aku hidup dan besar dari keluarga bahagia.. Orang tua yg begitu sempurna.. 

Dengan cinta yg begitu membuncah..Aku dibesarkan dgn limpahan kasih yang tak terhingga..

Maka, padamu ku katakan..

Saat Allah memilihmu dalam hidupku,

Maka saat itu Dia berharap, kau pun sanggup melimpahkan cinta padaku..

Memperlakukanku dgn sayang yang begitu indah..


Padamu yang Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, aku hanya wanita biasa dengan begitu banyak kekurangan dalam diriku,

Aku bukanlah wanita sempurna, seperti yang mungkin kau harapkan..

Maka, ketika Dia memilihmu untukku, saat itu, Dia ingin menyempurnakan kekuranganku dgn keberadaanmu. Dan aku tahu, Kaupun bukanlah laki-laki yang sempurna.. 

Dan ku berharap ketidaksempurnaanku mampu menyempurnakan dirimu..

Karena kelak kita akan satu. Aibmu adalah aibku, dan indahmu adalah indahku, 

Kau dan aku akan menjadi 'kita'..


Padamu yg Allah pilihkan untukku..

Ketahuilah, sejak kecil Allah telah menempa diriku dgn ilmu dan tarbiyah,

Membentukku menjadi wanita yg mencintai Rabbnya.. Maka ketika Dia memilihmu untukku, 

Maka saat itu, Allah mengetahui bahwa kaupun telah menempa dirimu dgn ilmuNya.. Maka gandeng tanganku dalam mengibarkan panji-panji dakwah dalam hidup kita..

Itulah visi pernikahan kita..Ibadah pada-Nya ta'ala..


Padamu yg Allah tetapkan sebagai nahkodaku..

Ingatlah.. Aku adalah mahlukNya dari tulang rusuk yang paling bengkok..

Ada kalanya aku akan begitu membuatmu marah..

Maka, ketahuilah.. Saat itu Dia menghendaki kau menasihatiku dengan hikmah,

Sungguh hatiku tetaplah wanita yg lemah pada kelembutan..Namun jangan kau coba meluruskanku, karena aku akan patah.. 

Tapi jangan pula membiarkanku begitu saja, karena akan selamanya aku salah..

Namun tatap mataku, tersenyumlah.. Tenangkan aku dgn genggaman tanganmu.. 

Dan nasihati aku dgn bijak dan hikmah..Niscaya, kau akan menemukanku tersungkur menangis di pangkuanmu.. 

Maka ketika itu, kau kembali memiliki hatiku..


Padamu yang Allah tetapkan sebagai atap hunianku..

Ketahuilah, ketika ijab atas namaku telah kau lontarkan..

Maka dimataku kau adalah yang terindah, Kata2mu adalah titah untukku, 

Selama tak bermaksiat pada Allah, akan ku penuhi semua perintahmu..

Maka kalau kau berkenan ku meminta.. Jadilah hunian yg indah, yang kokoh…

Yang mampu membuatku dan anak-anak kita nyaman dan aman di dalamnya..


Padamu yang Allah pilih menjadi penopang hidupku…

Dalam istana kecil kita akan hadir buah hati-buah hati kita..

Maka didiklah mereka menjadi generasi yg dirindukan syurga..

Yang di pundaknya akan diisi dgn amanah-amanah dakwah, Yang ruh dan jiwanya selalu merindukan jihad.. 

Yang darahnya mengalir darah syuhada..Dan ku yakin dari tanganmu yg penuh berkah, kau mampu membentuk mereka.. 


Dengan hatimu yg penuh cinta, kau mampu merengkuh hati mereka..

Dan aku akan selalu jatuh cinta padamu..

Padamu yang Allah pilih sebagai imamku…

Ku memohon padamu.. Ridholah padaku,

Sungguh Ridhomu adalah Ridho Ilahi Rabbi..

Mudahkanlah jalanku ke Surga-Nya..

Karena bagiku kau adalah kunci Surgaku..


http://www.facebook.com/note.php?note_id=426893740848&id=291202364354&ref=mf

Munakahat Award

Awalnya (versi saya) Teh Rona yang mengusulkan, agar ada perekat hubungan diantara kita. KITA:Rekan seangkatan Jurusan PSikologi Pendidikan dan Bimbingan yang mungkin dari waktu ke waktu akan berpisah, kembali ke kampung halaman dan meninggalkan Bandung tempat kita menuntut ilmu. 

Juga didasari oleh adanya tugas perkembangan Havighurst yang kena banget pada usia kami. Tugas perkembangan yang dimaksud adalah mempersiapkan diri menuju pernikahan.

Maka, tercetuslah "Munakahat Award" alias Penghargaan Pernikahan. Di simbolkan dengan piala bergilir, dan piagam penghargaan tetap a.k.a hak milik. 

Yang saya ingat yang pertama mendapatkannya adalah ORIN.

Mulai berjalannya waktu, yang mendapat penghargaan ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, tidak terperhatikan. Tapi mulai yang ke-7, ke-8, ke-9 dan sekarang yang ke-10 mulai menelisik hati.

Hehehe...

Ingin juga pegang Piala Bergilir yang bntuknya hati itu...hukshuks

Yang ke-10 itu Imot. Sahabat seperjuangan Skripsi. Hmm...suka cita di hati ini, alhamdulillah...


Tapi, saya kapan ya? Yang ke-....???


SEmoga saja secepatnya ^_^

aaamiin....

hehheheh

 

27 Juli 2010

tentang dia

ada sebuah pengakuan dalam hati

tentang dia

semua hal tentang mimpi dan harapan, semua hal tentang kesabaran dan penantian, semua hal tentang berfikiran positif dan kejujuran

hingga aku tau sekarang, mengapa Dia rela aku belajar tentang dia...??

karena Dia lewat takdirNya mengajarkanku tentang semuanya
tentang dia dan segalanya

jadi,
bila suatu saat kehendakNya menentukan bahwa yang terbaik bukan tentang dia
aku akan terus tegar
karena sekarang aku tau, mengapa Dia rela aku untuk belajar tentang dia.

25 Juli 2010

Kemarau...

Terpikir untuk mengakhiri saja, Meninggalkan berjuta harapan dengan satu waktu. Lalu memulai kembali menautkan mencari hati.. Yang mungkin terbuka untuk lebih memahami...
***

Semakin lama, ternyata semakin terasa. Sisa-sisa hujan di musim kemarau yang menyejukkan itu kembali hilang, meninggalkan kemarau yang membutuhkannya. Sesekali datang untuk menyegarkan, tapi sering kali pergi menghilang.
Dia selalu datang tanpa permisi dan pergi tanpa pamit. Setahun sebulan lewat sekian hari kemarau masih berharap. Dan sepertinya harapan kian akan panjang. Janji datang, sang hujan mengacaukannya. Seharusnya hujan tidak berjanji, dan kemarau tidak berharap. Itu aku rasa seharusnya.
Mengindahkan kata-kata langit pada suatu sore, kemarau termenung. Ia agak mendung. Tetapi rupanya di hatinya tetap ada hujan. Pernah angin bertanya, mengapa kemarau selalu menantikan hujan? Padahal, angin bersedia mengantarkannya pada salju.
Terus angin bertanya...
Suatu ketika kemarau berfikir, mungkin salju akan rutin menemaninya.
Kemarau beranjak, angin dengan lembut mempersiapkan segalanya.
Tetapi, tiba-tiba hujan kembali datang... Angin tak kuasa menahan keharuan, ia pergi menemui salju sendiri.
Kemarau dan hujan berganti. Kemarau tersenyum, ia memberi kesegaran. Tapi tidak lama kemarau tersenyum, ia sekarang semakin tahu bahwa hujan akan tetap tanpa permisi datang dan tanpa pamit pergi..

Kemarau ....

21 Juni 2010

nyoba nyoba


hihhihih...bisa juga ni ngebuat slide gif, ala yg suka ada di hape...



dan Lagii...

05 Mei 2010

Bertahan...

aku tak pernah berhenti memahamimu
mencoba menelusuri setiap desah nafasmu
mencoba memasuki setiap liku pikirmu

tapi kau tak pernah sadar
...

18 April 2010

Masalah is.... ???

Belajar memaknai arti kehidupan, artinya harus siap tidak memihak pada diri sendiri. Hmm…jujur saja kehidupanku selama ini terkadang tidak membuatku mengerti siapa aku dan harus bagaimana aku. Berasal dari keluarga yang sederhana tetapi tidak pernah membatasi, membuatku terkadang menjadi sosok manusia yang serba memiliki apapun. Aku punya kebebasan, aku punya keluarga, aku punya teman-teman, aku punya karir, dan yaa aku punya apa yang aku butuhkan. Perasaan “aku punya” itu yang membuat diriku terlalu memihak diri sendiri.

Ketika dihadapkan pada masalah kecil ataupun besar, selalu ada pembelaan untuk diri sendiri atau selalu mencari celah untuk menyatakan, “bukan salahku”. Padahal mungkin benar, setengah benar, atau memang bersalah?? Dengan pencarian celah untuk pembelaan itu, tidak ada keinginan untuk mengakui apapun, kecuali “bukan salahku”.

Hmm, sekarang berfikir bagaimana jika tidak perlu lagi menggunakan pertanyaan “salah siapa?” jika menghadapi masalah?? Karena aku tau, tidak ada orang yang ingin disalahkan.

Lalu bagaimana caranya jika menghadapi masalah??

Mario Teguh bilang, masalah adalah jalan untuk naik kelas, tidak ada masalah yang diturunkan Tuhan tanpa jalan keluarnya. Jadi bersikap ramahlah pada masalah..

So, gimana bersikap ramah itu? Adalah menghadapi masalah dengan tenang dan tidak menyalahkan siapapun.

Jadi menurutku, inilah salah satu cara memaknai arti kehidupan. Belajar menerima orang lain dan masalah dengan ramah.

Tetap tersenyum, tjantique… yang lebih penting dari semua adalah Tuhan bersamamu ^^

13 April 2010

Mimpi Itu...

Saat itu kelas 3 SMA, aku di vonis buta warna.

Ada perasaan kecewa dan marah, salah siapa? Salah aku apa? Mengapa harus terjadi padaku? Padahal mimpiku adalah menjadi ahli kimia, memakai jaslab putih, melakukan percobaan, berada dalam laboratorium, akh! Kandas semuanya. Mengapa aku harus mengalaminya?

Terpuruk, itu mungkin yang tepat menggambarkan betapa aku kecewa saat itu. Melihat masa depan seperti melihat bayang-bayang, mengikuti tapi tak sampai. Tidak aku sadari, ternyata yang paling merasa sedih melihatku seperti ini adalah, Ayahku. Yang setelah aku tahu, ternyata beliau pun buta warna.

Dielusnya rambutku saat itu, saat aku menangis meratapi takdirku. Tak ingin aku melihatnya, bukan perasaan marah, tetapi malu. Beliau membisikkan sesuatu, “Nok, tidak ada takdir yang tidak baik” katanya, membuat tangisku makin membuncah. Ada perasaan berat dan bersalah yang tersirat dalam kata-katanya. Inginku berbalik memeluknya, tapi setelah ku sadar, beliau telah berlalu meninggalkanku. Hanya punggungnya yang kekar dapat kulihat, ditutupnya pintu kamarku, dan saat itu aku lihat beliau menyusut matanya, aku telah membuatnya menangis.

--

Aku telah siap keluar kamar, walau mataku masih sembab dan bengkak. Ayahku menyambut di ruang makan. Aku tersenyum, aku tak ingin membahas lagi siapa yang salah dan mengapa aku buta warna. Tapi tiba-tiba Ibuku berkata, “Nok, tidak ada yang sia-sia, Kimia bukan segalanya” katanya lembut. Aku berusaha tegar, perlahan-lahan pikiranku melucuti baju putih jaslab, meninggalkan labiratorium, tidak menyentuh labu reaksi, dan menjadi manusia biasa. Aku tersenyum. Segera aku cium tangan Ibu dan Ayahku, “Nok, minta maaf Bu.. Yah… Nok tahu, Tuhan Maha Tahu, dan Nok akan lebih bahagia dengan takdir ini” Kataku tersenyum.

Ayahku berkaca-kaca, Ibu memelukku erat. Ya! Aku akan lebih bahagia dengan takdir ini. Tidak ada yang sia-sia! Lantangku dalam hati.

--

Hari itu, aku ingin menemuni Pamanku, seorang guru Akuntansi/Ekonomi, mungkin aku bisa berkonsultasi tentang jurusan apa yang bias aku ambil untuk meneruskan studiku, setelah Kimia tidak dapat aku masuki.

Aku bermaksud menyebrang, ketika ada seseorang baru saja turun dari angkutan umum. Dengan tongkatnya, dia meraba jalanan. Aku melihatnya terkesima. Dia merogoh sakunya, kemudia memberikan uang lima ribuan kepada sopir angkutan. Lalu berbalik dan tetap meraba jalan dengan tongkatnya.

Dia terlihat kebingungan.

“Mau kemana, Teh?” sapaku.

“Ini Jalan Pahlawan, kan? Mau ke Gedung Imigrasi, nyebrang, ya?” katanya tegas.

“Ya, teh ,.. nyebrang, bareng aja, ya…” Lanjutku. Dia kemudian melipat tongkatnya, dan memegang lenganku. Kami menyebrang.

“Terimakasih ya..” Katanya sambil tersenyum.

“Sama-sama, teh..” Balasku. “mau ngurusin apa teh ke imigrasi?” aku bertanya penasaran.

“Ini mau konsultasi, saya dapat tawaran beasiswa di Jerman” katanya.

--

Tiba-tiba ada perasaan malu. Melihat Teteh yang tuna netra tadi, bisa lebih tegar dengan kekurangannya. Bisa lebih mensyukuri apa yang dipunyanya, dan mengoptimalkan apa yang telah Tuhan anugrahkan kepadanya.

“Bimbingan dan Konseling!” Kata Pamanku.

“Jadi guru BK??” aku kaget mendengarnya. Menjadi guru yang paling dihindari oleh siswa?

“Iya, kenapa???” Pamanku tak kalah kagetnya. “Bimbingan dan Konseling, Nok! Bimbingan dan Konseling!” Ulang Pamanku.

Aku mengangguk. Bukan mengangguk pasti atau yakin, tapi aku akan mempertimbangkannya.

--

Makin mendekati waktu pelaksanaan SPMB. Dengan segala cara aku mempersiapkannya. Tekadku bulat, aku tidak akan bertanya jawaban pada siapapun, aku akan berusaha sendiri. Saatnya menentukan hidupku sendiri. Iya! Saat SMP atau SMA, bekerja sama dengan teman dalam ujian sering aku lakukan, tapi sekarang, aku ingin berkah mengerjakan ujian dengan jujur. Aku optimis dalam hati.

Aku mengambil IPC. Berarti dengan 3 pilihan. Pilihan pertama, pendidikan Matematika UPI, kedua Bimbingan dan Konseling UPI dan terakhir Pendidikan Kewarganegaraan UPI. Bulat tekadku untuk menjadi guru. Dengan Bismillah, aku mulai membulati lembar jawaban. Tetap, optimis dibenakku, walau kimia tidak lagi menjadi acuanku. Seperti yang diputuskan pacar, Kimia akan aku lupakan, dia masa laluku.

--

Besok pengumuman hasil SPMB tampaknya begitu cepat sampai. Hari ini aku browsing internet untuk melihat pengumuman lebih awal. Dan ternyata hasil internet tidak menunjukkan bahwa aku diterima atau lolos SPMB. Aku pasrah, walau hatiku kecewa. Tampak tidak ada lagi masa depan dihadapanku, lagi-lagi seperti mengejar bayangan. Lunglai aku pulang ke rumah. Di rumah Ayah dan Ibuku tampak harap-harap cemas menanti. Aku katakan, tidak lolos. Mereka diam. Aku lebih tegar. Divonis buta warna lebih hebat getarannya dari pada tidak lolos ujian. Aku pasrah. Dan aku lebih tahu dari kemarin, bahwa tidak ada yang sia-sia, dan takdir Tuhan itu tidak ada yang tidak baik. Tapi tetap rasa sedih menimpa hati ini, aku menangis dalam tidurku.

--

Pagi datang. Ibu membangunkanku. Beliau telah membeli koran yang isinya pengumuman peserta yang lolos SPMB. Aku bangun, masih dengan mata yang merah dan bengkak. Dengan membelalakan mata ini, aku menemukan namaku. Yaa Allah…hamba percaya padaMu, hamba yakin Kau selalu berikan yang terbaik untuk hamba. Ibu memelukku, erat sekali! Air mata kebahagiaannya membasahiku lagi. Aku ingin segera memberitahu Ayahku, tapi beliau ternyata telah berangkat bekerja. Yaa Allah… apa yang ada dipikirannya saat berangkat kerja tadi?

Sore hari aku menanti Ayah pulang. Ketika beliau sampai rumah, Aku meminta semua orang dirumah untuk diam. Aku mendekatinya, kuberikan senyum, kuperlihatkan daftar nama-nama peserta yang lolos SPMB, dari awal sampai tiba dibagian yang sebelumnya kuberi tanda. Lagi-lagi aku melihat Ayahku berkaca-kaca. Aku benar-benar bahagia.

Dan ternyata Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan Konseling!! Dan aku mahasiswa.

--

Empat setengah tahun aku jalani sebagai mahasiswa. Walaupun tidak pernah mendapatkan prestasi yang membanggakan, tapi aku pernah menduduki salah satu jabatan terpenting dijajaran kemahasiswaan, wakil ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa, pernah juga memimpin mahasiswa menentukan Presidennya, atau ketua BEM UPI. Pernah juga ikut aksi menolak ketetapan pemerintah, pernah juga terlibat cinta lokasi, pernah juga membuat dosen jengkel, pernah juga merasa sakit hati, pernah juga merasakan nilai E dan harus diulang pada semester berikutnya, pernah juga mendapat nilai terbaik dikelas, pernah juga merasakan indahnya kebersamaan dengan sahabat, pernah juga ... pernah juga ... rasanya lengkap selama empat tahun setengah itu.

Terkadang, aku memflashback saat kelas 3 SMA. Saat merasa mimpiku kacau balau, dan tertatih untuk menyusun mimpi baru. Merasakan mata Ayah berkaca-kaca karena kecewa, merasakan lagi air mata Ibu tumpah di pipiku... Akh! Ternyata benar, tidak ada takdir yang tidak baik, dan tidak ada ketentuan yang sia-sia. Aku di wisuda!!

--

Tidak kurang sebulan setelah di wisuda, aku mulai bekerja di sebiah lembaga besar sebagai Konselor, seorang konsultan pendidikan di yayasan yang bertanggung jawab terhadap perkembangan psikologis siswa dari mulai tingkat playgroup sampai jenjang D3. Semuanya aku jalani dengan berat, ya pada awalnya. Tetapi lambat laun aku mulai bisa beradaptasi dan bekerja dengan caraku. Aku mensyukuri pekerjaanku. Aku selalu ingat teteh tunanetra yang aku temui sekitar 5 tahun lalu. Yang akan mengurusi surat-surat di kantor imigrasi untuk beasiswanya ke Jerman. Dengan kekurangannya dia berusaha. Aku selalu ingat itu jika aku merasa terpuruk dan terlalu sulit dalam menyelesaikan tugasku.

--

Orang-orang ramai membicarakan tes CPNS. Ayahku pun tak kalah ramainya, beliau mencari tahu informasi yang berkaitan dengan itu. Rekan-rekanku pun tak kalah, mereka bertukar informasi. Saat itu aku tidak begitu tertarik. Baru 6 bulan aku menjadi konselor di lembaga ini, dan aku menikmatinya, benar-benar menikmatinya.

Tetapi ada perasaan penasaran dan menjadi sebuah keharusan, aku harus mencoba tes ini. Setelah aku amati, peluang di Kabupaten Bandung lebih banyak. Dengan bismillah, aku mencoba memasuki peluang itu.

--

Tepat 7 bulan aku menjadi konselor, pengumuman tes CPNS membuatku gugup. Banyak strategi yang aku siapkan, jika tidak lolos ataupun lolos.

Dan aku membuat mata Ayah berkaca-kaca dan membuat air mata Ibu jatuh lagi di pipiku, aku Lolos CPNS.

--

Sekarang, berjalan 3 bulan aku mengabdi menjadi abdi negara sebagai guru bimbingan dan konseling. Belum banyak yang bisa aku lakukan, dan aku masih punya mimpi untuk memajukan anak bangsa. Mimpiku kini bukan lagi bayangan, ia menjelma menjadi makna-makna kehidupan.

Dan aku yakin, tanah indah yang jauh disana akan memberi cahaya pada mimpi-mimpiku.

Terimakasih Tuhan...

Terima kasih atas semua anugrah yang telah Engkau berikan...

Aku tau, ini bukan saja anugrah, tetapi ujian. Ujian apakah aku bisa tetap istiqomah?? InsyaAllah...

--

”Sang Pemimpi tetaplah Berdiri, tetaplah berlari, tetaplah tersenyum dan berbakti”

--

Pasirjambu, 14 April 2010

10 April 2010

Jengkel...

Iiih...
Nyebelin bgt yang namanya Gonang.
Tulus-tulus gue bantuin, eeh.........uuh...!

Engga rugi kali ya klo kita engga kenal lagi?

09 April 2010

Paduan Suara ..

Dua bulan kerja di sini, eeh tiba-tiba ada lomba paduan suara, yaa jelass si aku ke pilih dunk, soalnya paling muda energi dan manis, heheh...
Urusan nyayi menyanyi sii udah dari dulu jagonya, hahah... jago mengacaukan gituuu... wkwk..
Jadi inget waktu kerja di Al Ma'soem juga tiba2 ada paduan suara, hehe..
Tapi seru kok, seneng ikut paduan suara.. hhehe..

Sekarang, sebenernya di paduan suara ini, suara satu bisa dilampaui, tapi karena ternyata suara aku lebih merdu, jadinya di suara dua. heheh.... dasar nasib...suara dua itu susah bgt booo.. eeeh tadi ada perubahan ,, dudul,, jadi suara tiga. Suaraku kan tinggi, masuk suara 3, jadi beraaaat bgt. Tapi males ah komentarnya. Jalani aja..

Hasilnya, disuara 3, suaraku suka ketinggian, hehheh..jadinya engga masuk, hehheh... emang bakat bukan tukang nyanyi sii.. wkwkwk..



aah... cuek aja, yang penting eksis,
yang jelas entar pas lomba, jangan terlalu mengeluarkan suara, lipsing aja... wkwkwkw...

08 April 2010

Mutiara Hitam

Mengabdi di daerah dengan di kota sebenarnya tidak terlalu berbeda. Apa lagi jika subjek yang di"garapnya" dalam rentang usia yang sama. Tetapi perbedaan tetap saja ada. Inilah indahnya perbedaan. Sebelum mengabdi di SMP Negeri 1 Pasirjambu Ciwidey, saya sempat berfikir bahwa kebutuhan siswa dalam rentang usia SMP atau sekitar 13-15 tahun yang paling fundamental adalah masalah penyesuaian diri dan sosial, tetapi kebutuhan itu saya lihat mulai bertambah yaitu penerimaan diri.

Di daerah, sering saya dihadapkan pada permasalah anak yang kurang dapat menerima keadaannya, hmm....bukan menerima, tetapi kurang dapat mensyukuri. Terlepas pandangan saya ini salah atau benar, tetapi nilai ke"desaan" yang sabar,
nrima, legowo, kurang terlihat. Keinginan untuk seperti orang lain yang lebih mampu sangat besar, tetapi tidak diimbangi dengan pemikiran realistis dan strategi baru dalam hidupnya. Dampaknya : bolos sekolah, berbohong, dan mudah terbawa arus. Nilai-nilai keagamaan pun sepertinya sangat kurang (Pernah bertanya, berapa rakaat sholat dalam sehari semalam, masih ada yang salah jawabnya).

Ini mungkin yang pertama-tama harus saya perhatikan. Penanaman nilai penerimaan diri dan penanaman rasa syukur atas apa yang ada dalam diri, dan perencanaan masa depan. Hmm...Ya Allaah... mulai berasa pundak saya memberat, berilah saya kekuatan untuk membantu anak-anak yang Engkau amanahkan, aamiin...

Anak-anak daerah adalah mutiara hitam, yang harus dicari, dirawat ... InsyaAllah saya bisa, aamiin...

05 April 2010

Anggi

Sebut saja namanya, Anggi. Siswa laki-laki berperawakan jangkung agak sipit dan murah senyum. Hobinya kabur saat pelajaran berlangsung, atau pamit pergi ke sekolah tapi engga pernah sampai ke sekolah. Padahal udah kelas 3 SMP.
Susah sekali mencari keberadaanya, orang tua dipanggil sampai 3 kali pun tak pernah menampakkan diri. Hanya tinggal satu cara: Home Visit.

Suatu hari, entah malaikat yang mana yang berhasil membujuk Anggi sekolah. Absensi kelas 9c, kelas yang ditempati Anggi segera memberitahukan kepada kami di ruang BP. Sejurus kemudian Anggi sudah ada di ruang BP.

Tampak malu-malu Anggi masuk ruang BP. Aku menatapnya, akh! Hobi baruku menatap "anak yang bersalah", heheh. Aku mempersilakannya duduk, dan rupanya ini klienku. Koordinator BP, Ibu Ani segera keluar setelah Anggi duduk, baguslah setidaknya aku lebih leluasa.

Aku tanya kabarnya...
Dia jawab baik...
Aku tanya kabar orangtuanya...
Dia jawab baik...
Aku tanya persiapannya menuju ujian...
Dia jawab baik...
Aku tanya bagaimana di kelasnya...
Dia jawab baik...
Aku tanya apakah ingin melanjutkan sekolah k SMA...
Dia menggangguk
Aaku tanya apakah sudah punya bekal untuk itu...
Dia menatapku.

Ya! Dia ragu.

Aku tanya, apakah dia tahu alasan pemanggilannya ke ruang BP?
Dia memandangku, dan mengangguk.
Dan aku tak perlu bertanya apa.
Aku tanya, berapa kali dia tidak masuk sekolah, dan baru kali itu dia tersenyum. Aku tersenyum. Dan aku tak perlu bertanya lanjut.

Aku tanya, apakah perilakunya selama ini benar?
Dia menjawab, "salah bu"
Lalu apa yang seharusnya dia lakukan? Tanyaku selanjutnya
Dia tidak menjawab, entahlah....

30 Maret 2010

Jembatan Kenangan

Rasanya istimewa klo ada lagu yang sesuai dengan hatiku..
hheheh...


ada Lagunya Salju, judulnya Jembatan Kenangan..

Dari Fi buat Dia.
(leebaaay)


Menunggu sesuatu yang sangat menyebalkan bagiku
Saatku harus bersabar dan t’rus bersabar menantikan kehadiran dirimu
Entah sampai kapan aku harus menunggu
Sesuatu yang sangat sulit ‘tuk ku jalani
Hidup dalam kesendirian sepi tanpamu
Kadang ku berpikir cari penggantimu
Saat kau jauh di sana

**
Gelisah sesaat saja tiada kabarmu
Ku curiga entah penantianku takkan sia-sia
Dan berikan satu jawaban pasti
Entah sampai kapan aku harus bertahan
Saat kau jauh di sana rasa cemburu
Merasuk ke dalam pikiranku
Melayang tak tentu arah tentang dirimu
Apakah sama yang kau rasakan

***
Walau raga kita terpisah jauh
Namun hati kita selalu dekat
Bila kau rindu pejamkan matamu dan rasakan aaaku
Kekuatan cinta kita takkan pernah rapuh
Terhapus ruang dan waktu
Ku percayakan kesetiaan ini
Pada ketulusan aaa aishiteru

Saatku sendiri pikiran melayang terbang
Perasaan resah gelisah
Jalani kenyataan hidup tanpa gairah
Lupakan segala obsesi dan ambisimu
Akhiri semuanya cukup sampai di sini
Dan buktikan perngorbanan cintamu untukku
Ku mohon kau kembali

hihihihi