31 Oktober 2009

Pengakuan VS Pembuktian

Hari Sabtu, 31 Oktober 2009 ini, hari pertemuan siswa. Stay at SKuL dari jam 10.00 sampai jam 18.00. Pertama pertemuan dengan orangtua siswa kelas IX atau kelas 3 SMP. Kayak artis gitu, ada sesi perkenalan khusus konselor.
Eeh, magsudnya ngga khusus, tapi diperkenalkan juga secara khusus. Heehee, pertemuan dengan orangtua siswa SMP mudah sekali dilewati.. hmm...
Terus yang kedua jam 13.00 dengan orangtua siswa kelas XII. Hmm... lagi-lagi ada sesi khusus pengenalan, heheeh
Trus lanjut lagi jam 15.00 sekrang siswa kelas VI.
Hmm... dari semuanya itu, jujur aku merasa terakui, sebagai konselor yang cuma satu-satunya. heheh
Sesudah pertemuan dengan ortu kelas XII selesai, aku mendampingi Bu Diah berdiskusi dengan para orangtua akselerasi, Hm...entahlah apa yang dipikirkan mereka, tapi alhamdulillah, meskipun sedikit sekali kata-kata yang aku keluarkan, orangtua siswa aksel nampaknya tidak ingin bertanya lbih lanjut dengan ku... heheheh
Hmm, sesudah itu Bu Eva mengenalkanku pada orang tua Indra, dengan karakteristik masalahnya sendiri, hmm,,semoga Allah selalu memudahkan langkahku, aamiin...

Tapi jujur juga jadi ada beban tersendiri, jadi takut gitu... takut tidak bisa membuktikan. Contohnya, waktu bubar pertemuan SD, sore hari itu... seorang walikelas Vi mengenalkanku pada seorang ibu, beliau adalah orangtua dari Haris, waktu melihatku, beliau mengerutkan dahi...
dan tau kawan apa yang beliau katakan??

"Ibu konselor? Lulusan mana?"

30 Oktober 2009

Rencana Lain

Beberapa kali ia terlihat menangis. Saat dilihatnya foto berbingkai itu, sering kali pandangannya jatuh kosong. Kadang-kadang ia tersenyum, tapi getir... Ah! Hati dan perasaan perempuan memang mudah tersentuh. Berat badannya nampak menyusut, ia tidak punya nafsu makan seperti yang sebelumnya.

Belahan hatinya hilang, mungkin itu pembukaan awal untuk menceritakannya. Suaminya kadang terlihat sedih juga, belakangan ini sang suami sering itikaf di Masjid, untuk menenangkan diri. Berpasrah: bahwa rencana Tuhan pasti baik.

Anak, memang anugrah terindah. Saat awal kehamilannya, sang istri begitu gembira, terlebih keluarga besarnya. Berjalan bulan-bulan selanjutnya, kehamilan tampak begitu sehat, Ibu sehat juga bayi dalam kandungannya. Sang Suami semakin giat bekerja, ia menabung dan berupaya untuk anaknya. Saat kelahiran pun, keluarga bersuka cita, semua terharu, lalu menebak-nebak mirip siapa bayi yang lahir itu..

Usia Golden Age di lewati dengan sempurna, sang bayi yang telah menjadi balita terlihat semakin pintar, selalu ada tawa di rumah sederhana itu. Hampir setiap minggu, kakek dan neneknya datang untuk menjenguk atau membawa jalan-jalan, semuanya begitu berwarna saat sang anak ada di dunia.

Tetapi, Tuhan punya rencana lain. Nyamuk demam berdarah rupanya di utus untuk menusukkan jarumnya pada tubuh sang anak, hingga kelucuannya berubah menjadi panas tinggi, semua keluarga panik. Banyak cara yang dilakukan, tetapi Tuhan tetap punya rencana lain, sang anak dipanggilNya..

Perempuan itu sesekali menatap sekeliling rumah sederhananya, digenggamnya foto berbingkai, kadang nafasnya tak teratur, ia menangis lagi. Jika suami melihatnya, ia buru-buru menghapus air matanya, lalu memamerkan senyum simpulnya, walau masih terlihat getir.

Suatu ketika mereka berbicara tentang takdir. Lalu mereka berkesimpulan, Jika Tuhan mengambil yang terbaik, maka Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik dan Tuhan Maha Mengetahui orang-orang yang berserah dan bersabar..


Semakin hari, kesedihan itu semakin teralihkan.. sampai bahagia datang tak terkira, sang Istri kembali positif hamil, dan dikaruniai anak kembar..
Ya rencana lain Tuhan memang selalu indah dan tepat pada waktunya..

14 Oktober 2009

_Hari ini : 14 Oktober 2009 full of surprise_

Mau pergi tadi ke kantor, asa banyak pertimbangan. Hmm, akhirnya memutuskan untuk pergi langsung ke TK Munggang, enggak ke kantor dulu.. Hari Rabu jadwalnya kunjungan ke TK Munggang.

SMS Pak Faisal, bilang langsung ke Munggang, krena mau ngaterin Icha dulu ke UNPAD.

Jam udah nunjukin 06.15

Icha masih siap-siap, aku sii udah standby..

Ido pamitan pergi. Si Bapak mobilnya masih rusak jadi beliau engga ke kantor pagi-pagi.

Lagi di depan makan permen, tiba-tiba mama dapat telpon.

Ido yang nelpon, bilang kalo Ido kecelakaan.

Sontak semua kaget. Aku dan Icha yang berencana pergi langsung siap-siap meluncur.

Motor Jupiter malah susah dinyalain, untung mio lancar.

Pas depan klinik Bunda-Nanda ada polisi, Yha! Itu Ido!

Astagfirullah, ngga tega sebenernya lihat wajah Ido, memelas ketakutan, gagap, ternyata dia yang nabrak. Hmm....ngga da yang bisa di ucapkan saat itu...

Gag tega!

Gag lama kemudian Bapak datang. Langsung menuju korban yang ditabrak, dia ada di dalam klinik, ditidurkan di kursi tunggu. (aku pikir di bawa ke kamar)

ahh, gitu deh... lalu polisi datang. POLISI??!! Uuufh... (kenapa engga pegawai PLN atau Apotek??)

akhirnya diputuskan untuk membawa neng IHA (nama korban) ke RS Ujungberung. Dengan memakai motor... bukan... angkot?? bukan.... mobil....?? YAp!! Tepatnya mobil Polisi. Hmm, aku ikut aja dampingi Iha pake Mobil Itu. Ngebut Booo!!

Disampingku Pak Polisi lagi bertugas, nyopirin aku dan Iha... hehhe

Namanya D. Sumpena.

Waaah, sayang engga nanya udah nikah blum? hehehe

(Astagfirullah...)

Perjalanan antara Cipadung-Ujungberung tampak sangat panjang, di daerah Ciporeat Sirine Mobil Polisi sudah di bunyikan, Otomatis... maaaaaf semua menyingkir, biarkan mobil tuan putri lewta dengan mulus.... 

ahahah

aku malu tau... baru kali ini serasa jadi artis, Di jalan sekitar jam 7 an macet, jadi waktu mobil sirine lewat semua orang tertuju padaku... heheh

beberapa kali aku bilang ke Pak Pol, "Duh, pak malu pak"

Ehh, bapak D. itu malah ketawaketawa... dan sang korban tidur dengan nyaman... wkwkwk

AKhirnya sampai d RS, Hm... si Bapak aku blum sampai aja di RS, akupun minta bantuan terus sama Pak Polisi yang nganter tadi... Iha pun bisa diajak komikasi..

yaa... ada cerita tntang dia yang ngga mau aku bahas disini, heheh (GR aja emang ada yang mau baca postingan lu??wkwkw)

Sampei akhirnya, selesai urusan d RS, nelpon kesana kemari keluarga Iha, temen-temennya, dosennya (karena Iha mau ujian PPL), Ibu kos... yaaaaaaaa....

Skitar jam 9-an, si Iha udah bisa pulang ke Kosannya.

Aku baru inget IDO.. dimana dia?

Rupanya Ido langsung diantar Ica ke sekolah, kosan Iha ngga begitu jauh dari Sekolah Ido, aku susul aja Ido ke sekolahnya, buat nanyain gimana keadaannya, bisi shock...

Pas k sekulah......... hmmmm, jadi pengen kerja di sekolah... >,<

(aku mensyukuri apa yg telah aku dapat sekarang Ya Allah, tapi ....)

Ido alhamdulillah engga apa2, ada luka di lututnya, dan celana seragamnya (yang cuma satu-satunya) sobek2...

tapi dia ngga mau dibawa pulang ;p


Hmm, udah dr sekolah Ido, lanjut ke Rumah dulu, sambil ngasih kabar ke Mama, trus lanjut k Kantor Polisi.

Yaaaaaa Ammmmpuuun.... ketemu si Bapak D., hmm..Ya Allah kenapa Polisi selalu menarik hatiku... hukhukhuk aku sedih....

knp harus polisi, ya?

hum!

Udah dr kantor polisi, lanjut pake angkot ke TK Munggang, pas sampe, ada Bu Eni, untung ketemu beliau, jika tidak O, malunya hatiku...

anak2 lagi pada renang di Yayasan, heheheh.... ikut aja di yayasan sm Bu Eni..

hmm.... lihat anak2 berenang jadi pengen juga, jadi aja aku pamit aja ke kantor..

sampe kantor...

ada siswa yang mau konsultasi...

lanjut ke AMIK, nyebarin ITP

Di AMIK di telpon bu Diah ada pelatihan ICT

trus,,, kok si Efi belum SMS ya? Tumbenk...

Oia, gimana IHa? SMS aku ngga di balas...:(

Pulang kantor sama bU Marina, ke Borma dulu beli tempat makan, biar ntra makan itu ngga usah di bungkus, kan kita harus menyayangi lingkungan kita, dengan mengurangi sampah, hehheh

eeeeh, ternyata cuma bawa uang 20rb, akhirnya berhutang aku padanya.., hheheh

nyampe rumah, ada Om Dero, dia ngeprin banyak amaD!! NGbisin tinta ... hukhuk... padahal buat beli ketrij abis duid 400rb :(

Tpi,,, insya Allah ikhlas, semoga Engkau mengikhlaskan hati ini... aaamiiin :)


sekarang lagi OL FB, perasaan aku makincentil deh, 

hmmm, trus si Efi belum SMS lagi, tumbeng..

hehheh

08 Oktober 2009

Lelucon yang membuat kita tersadar

1. Ada dua orang, bapak dan anaknya melihat sebuah mobil impor yang sangat mewah. Dengan nada yang tidak pantas si anak berkata kepada ayahnya, “Orang yang duduk dalam mobil jenis ini, pastilah orang yang berpengetahuan sangat minim!”

Ayahnya lalu mejawab secara sepintas lalu, “Orang yang mengucapkan kata-kata semacam ini, dalam sakunya pasti tidak ada duit!”

——————————————————————
Bagaimana pandangan Anda mengenai masalah ini, apakah juga mencerminkan sikap sebenarnya dalam hati Anda?
——————————————————————

2. Setelah makan malam, seorang ibu dan putrinya bersama-sama mencuci mangkuk dan piring, sedangkan ayah dan putranya menonton TV di ruang tamu. Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring itu.”

“Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah.

“Karena tak terdengar suara dia memarahi orang lain.”

——————————————————————
Kita semua sudah terbiasa menggunakan standar yang berbeda melihat orang lain dan memandang diri sendiri, sehingga acapkali kita menuntut orang lain dengan serius, tetapi memperlakukan diri sendiri dengan penuh toleran.
——————————————————————

3. Ada dua grup pariwisata yang pergi bertamasya ke pulau Yi Do di Jepang. Kondisi jalannya sangat buruk, sepanjang jalan terdapat banyak lubang. Salah satu pemandu berulang-ulang mengatakan keadaan jalannya persis seperti orang yang jerawatan.

Sedangkan pemandu yang satunya lagi berbicara kepada para turisnya dengan nada puitis, “Yang kita lalui sekarang ini adalah jalan protokol ternama di Yi Do yang bernama jalan berdekik yang mempesona.”

——————————————————————
Walaupun keadaannya sama, namun pikiran yang berbeda akan menimbulkan sikap yang berbeda pula. Pikiran adalah suatu hal yang sangat menakjubkan, bagaimana berpikir, keputusan berada di tangan Anda.
——————————————————————

4. Murid kelas 3 SD yang sama, mereka memiliki cita-cita yang sama pula yaitu menjadi badut. Guru dari Tiongkok pasti mencela, “Tidak mempunyai cita-cita yang luhur, anak yang tidak bisa dibina!”

Sedangkan guru dari Barat akan bilang, “Semoga Anda membawakan kecerian bagi seluruh dunia!”

——————————————————————
Kita sebagai angkatan tua, bukan hanya lebih banyak menuntut daripada memberi semangat, malahan sering membatasi definisi keberhasilan dengan arti yang sempit.
——————————————————————

5. Istri sedang memasak di dapur. Suami yang berada di sampingnya mengoceh tak berkesudahan, “Pelan sedikit, hati-hati! Apinya terlalu besar. Ikannya cepat dibalik, minyaknya terlalu banyak!”

Istrinya secara spontan menjawab, “Saya mengerti bagaimana cara memasak sayur.”

Suaminya dengan tenang menjawab, “Saya hanya ingin dirimu mengerti bagaimana perasaan saya … saat saya sedang mengemudikan mobil, engkau yang berada disamping mengoceh tak ada hentinya.”

——————————————————————
Belajar memberi kelonggaran kepada orang lain itu tidak sulit, asalkan Anda mau dengan serius berdiri di sudut dan pandangan orang lain melihat suatu masalah.
——————————————————————

6. Sebuah bus yang penuh dengan muatan penumpang sedang melaju dengan cepat menelusuri jalanan yang menurun, ada seseorang yang mengejar bus ini dari belakang.

Seorang penumpang menjengukkan kepala keluar jendala bus dan berkata dengan orang yang mengejar bus, “Hai kawan! Sudahlah Anda tak mungkin bisa mengejar!”

“Saya harus mengejar dia…” Dengan nafas tersenggal-senggal dia menjawab, “Saya adalah pengemudi dari bus ini!”

——————————————————————
Ada sebagian orang harus berusaha keras dengan sangat serius, jika tidak demikian, maka akibatnya akan sangat tragis! …saat harus menghadapi sesuatu dengan sekuat tenaga, maka kemampuan yang masih terpendam dan sifat-sifat khusus yang tidak diketahui oleh orang lain selama ini akan sepenuhnya keluar
——————————————————————

7. Si A : “Tetangga yang baru pindah itu sungguh jahat, kemarin tengah malam dia datang ke rumah saya dan terus menerus menekan bel di rumah saya.”

Si B : “Memang sungguh jahat! Apakah Anda segera melapor polisi?”

Si A : “Tidak. Saya menganggap mereka orang gila, yang terus menerus meniup terompet kecil saya.”

——————————————————————
Semua kejadian pasti ada sebabnya..jika sebelumnya kita bisa melihat kekurangan kita sendiri..maka jawabannya pasti berbeda.
——————————————————————

8. Zhang San sedang mengemudikan mobil berjalan di jalan pegunungan, ketika dengan santai menikmati pemandangan yang indah, mendadak dari arah depan datang sebuah truk barang.

Si sopir truk membuka jendela dan berteriak dengan keras, “Babi!”

Mendengar suara ini Zhang San menjadi emosi, dia juga membuka jendela memaki, “Kamu sendiri yang babi!”

Baru saja selesai memaki, dia telah bertabrakan dengan gerombolan babi yang sedang menyeberangi jalan.

——————————————————————
Jangan salah tafsir maksud kebaikan dari orang lain,.. hal tersebut akan menyebabkan kerugian Anda, dan juga membuat orang lain terhina.
——————————————————————

9. Seorang bocah kecil bertanya kepada ayahnya, “Apakah menjadi seorang ayah akan selalu mengetahui lebih banyak dari pada anaknya?”

Ayahnya menjawab, “Sudah tentu!”

“Siapa yang menemukan listrik?”

“Edison.”

“Kalau begitu mengapa bukan ayah Edison yang menemukan listrik?”

——————————————————————
Pakar acapkali adalah kerangka kosong yang tidak teruji.. lebih-lebih pada zaman pluralis terbuka sekarang ini.
——————————————————————

10. Ketika mandi Toto kurang hati-hati telah menelan sebongkah kecil sabun, ibunya dengan gugup menelpon dokter rumah tangga minta pertolongan.

Dokter berkata, “Sekarang ini saya masih ada beberapa pasien, mungkin setengah jam kemudian saya baru bisa datang ke sana.”

Ibu Toto bertanya, “Sebelum Anda datang, apa yang harus saya lakukan?”

Dokter itu menjawab, “Berikan Toto secangkir air putih untuk diminum, kemudian melompat-lompat sekuat tenaga, maka Anda bisa menyuruh Toto meniupkan gelembung busa dari mulut untuk menghabiskan waktu.”

——————————————————————
Jika peristiwa sudah terjadi, mengapa tidak dihadapi dengan tenang dan yakin… Dari pada khawatir lebih baik berlega,.. dari pada gelisah lebih baik tenang…
——————————————————————

11. Sebuah gembok yang sangat kokoh tergantung di atas pintu, sebatang tongkat besi walaupun telah menghabiskan tenaga besar, masih juga tidak bisa membukanya.

Kuncinya datang, badan kunci yang kurus itu memasuki lubang kunci, hanya diputar dengan ringan, ‘plak’ gembok besar itu sudah terbuka.

——————————————————————
Hati dari setiap insan, persis seperti pintu besar yang telah terkunci…walaupun Anda menggunakan batang besi yang besar pun tak akan bisa membukanya. Hanya dengan mencurahkan perhatian..Anda baru bisa merubah diri menjadi sebuah anak kunci yang halus, masuk ke dalam sanubari orang lain.
——————————————————————

02 Oktober 2009

Kado dari Kak Ditho... ^,^




Detik-detik Pergantian Usia...

Sebenarnya kapan waktu itu berlalu?

Aku tidak merasakan sentuhannya..

Apakah aku sedang tertidur? 


Entahlah, malam ini perasaan haru campu bahagia. Tapi ada sebersit ketakutan. Mengawali hidup di tahun yang baru lagi. Hmmm, benar!! Nikmat mana yang bisa aku dustakan? 

Sampai usiaku sekarang, Engkau memberiku keluarga besar yang saling menyayangi, Engkau menganugrahkan Bapak dan Mama yang tiada duanya, Engkau menciptakan Icha dan Ido untuk berada disampingku, Engkau memberiku banyak kesempatan untuk mengenal tentang persahabatan, Engkau memberiku banyak teman yang mencintaiku, Engkau memberiku banyak anugrah ilmu, Engkau memberiku kemudahan dalam pendidikan, Engkau mengabulkan seluruh doa-doaku....Yaaa Allaah, meskipun aku lalai kepadaMu, engkau tetap memneriku anugrah untuk tetap mengingatMu, dan aku lalai lagi, tapi Engkau tetap memberiku nikmat yang tak terkira, dan aku lupa lagiii... tapi Engkau masih memberiku banyak nikmat lebih dari yang aku pinta...

Ya Allah... nikmat mana yang bisa aku dustakan??

Engkau tetap menyayangiku walau aku menduakanmu ketika subuh, tetap bekerja ketika dhuhur, bermalas-malasan ketika ashar, nonton TV ketika magrib, ketiduran ketika isya...

tapi Engkau tetap mengabulkan apa yang aku minta... yang aku katakan dengan nada kesal kepadaMu... Ya Allah....Engkau masih melindugiku, ketika banyak hal yang terjadi berkecamuk dalam duniaku, Engkau masih meluruskan bahuku, ketika aku terlalu banyak duduk bukan untuk beribadah kepadaMu...

Ya Allah, aku tak tahu, kapan bintang terakhir akan redup.Tapi mampukanlah aku untk tetapi bersamaMu...

Ya Allah, aku bersyukur kepadaMu...

atas nikmat keimanan ini, semoga aku bisa lebih rekat menjagnya,

juga atas nikmat keluarga dan persaudaraan yang membuat aku lebih menghargai nikmat dari Engkau,

Ya Allah, ampunilah semua kesalahanku, kesalahan kedua orang tuaku...

Berkahilah usiaku, berilah kekuatan untuk tetap bermanfaat bagi orang lain...

Ya Allah... jadikanlah aku syahidah, yang meninggal dalam keadaan Islam dan mengingatMu...

kabulkanlah doaku ... aamiin...