30 Desember 2010

Rossa / Jagad Khayalku Lyric

walau ku tahu ku hanya bisa
memimpikanmu untuk menjadi belahanku
namun kaulah yang menghidupkan jiwaku
walau ku sadari sepenuh hati
keberadaanmu bukanlah hanya untuk diriku
dirimu satu-satunya sang penghuni jagad khayalku
memenuhi ruang harapku

kaulah khayalanku, tetaplah kau ada
hiasi hatiku dengan rona pesona hadirmu
kaulah khayalanku, terasa kau nyata
takkan pernah ku lepaskan hingga saatnya kau datang



>dan semoga dirimu bukanlah khayalanku, aku menantimu menjemputku<
to BM PJBR

2010 ... full of love

Hmmm... tahun 2010 bener2 tahun yang penuh lika-liku hidup. Hehe.. tragis amat ya itu kata-kata?
Tapi alhamdulillah, tahun ini juga hampir semua mimpi terwujud.
Mempunyai pekerjaan tetap..
dan udah hampir setahun juga dijalani..

Dari kesekian cerita, ada satu yang paling menguras energi positif, ahh.... tentang bagaimana cinta itu? Bagaimana sabar itu? Bagaimana mempertahankan itu? Bagaimana ikhlas itu??
Subhanallaah..alhamdulillaah Ya Allaaah..Engkau memberi aku kesempatan dan kekuatan untuk merasakan dan menjalani semuanya, dan aku merasa telah lulus dari ujian itu, hasilnya semoga memuaskan :)


hmm..harapan tahun ini untuk menikah belum terwujud :)
dan ternyata memang belum siap dari segi manapun
Semoga Allaah membantuku untuk menyiapkan diri, agar dapat menjemput impian di tahun 2011, untuk menikah. aamiin.....

:)

hmm, sisanya?
aku bersyukur bisa kenal banyak orang dan berbagi dengan mereka :)
alhamdulillaaah...semoga Engkau menjaga ikatannya, aamiin

29 Desember 2010

Aku dan Kataku

Aku dan kata mencintaimu, menyelinap diantara syair syair mengalir bersama butir butir pasir laut, bukankah sama seperti ketika mencoba menumpahkan warna diatas kanvas seraya menunggumu, lantas langit dan awan bergerak pelan…

AKU DAN KATAKU, simak kembali jingga ronamu di halaman pertama kau dedah rasa

aku dan kesungguhan ku menyimak baca menelusuri lorong waktu di jinggamu

Aku dan kata kerinduanku, menyelinap diantara derasnya makna aksara dalam untaian kalimat yang menumpah, sama seperti ketika gundukan tanah menggunung dan memuntahkan lahar… deburannya mengalir begitu saja menerabas segala

Aku dan kata kemarahanku, adalah ketika terbengkalainya air disela jemari mengering, menggenggam dan cinta itu sendiri yang memberangus ego dalam kalut, takut atau pengecut. Ada sisa waktu yang berlari dalam rimbun hutan Halimun yang berembun lalu sepi…

Aku dan kata kesetiaanku, adalah merasakan butiran embun sisa malam yang datang pada dedaunan diantara kabut dingin yang menyatu ditanah yang membasah, didetak nadi hari lalu menunggu esok terus datang, meski aku tertunduk lesu

AKU DAN KATA MENCINTAIMU, SENANTIASA CINTA ITU MENGALIR DI DALAM URAT NADIKU, MEMBERI NAFAS DALM JANTUNGKU, BAGAI LUKISAN YANG SELALU KU UKIR DI KANVAS WAKTU.

Aku dan kataku-mewakili kebahagiaanku-kesedihanku-kegundahanku-kegelisahanku-..Aku dan kataku--mewakiliku saat aku jatuh cinta dan putus cinta--saat aku berkeluh kesah tentang semuanya- kepadaNya..

Aku dan kataku………..



By. Andi Muhammad Muflihuddin
(http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150312911335570)

Salah bicara ..

"Iyee emangnya elu 1500eun??"

gara-gara itu jadi marahan..
ya aammpuun, gimana ya?
hmm... mungkin karena dia baru pulang nyampe Bandung, dan Fi ngomong sekenanya. Duuh...bagaimana caranya untuk meminta maaf??

dia langsung tutup chatnya, dan sebelumnya bilang
"alhamdulillaah ngomongnya lemes banget, ga nyangka , makasiih"

hmm... tapi masa gara2 bilang ituu yaa??

waduuuh ngagebeeg akuu,,,
hu hu hu


di rumah???
[You]
19:04
yoyo
[Indra Putra Ibu]
19:05
kmn azza hr nee???
maaf a ga smpt ngsh kbr ya...
[You]
19:05
k samsat byr pajak
k dago
nganterin ido
k rumh nenek
hihih
ok
[Indra Putra Ibu]
19:06
kpn maen k ibu???
[You]
19:07
tadinya mau besok, sklian ada reuni. tapi tidak jadi,,, besok malah rencana k pasjam lagi, ada peryogi..
[Indra Putra Ibu]
19:08
mau a antrin???
kcian blak blik ksna mulu...
[You]
19:09
ah tidak usaah. masih bisa koo
:):)
tpi ... mungkin aku butuh bntuanmu...
tgl.2 kan plg dr tasik, tgl.3 mu k pangandran, naah kumpulnya jam 7 pagi tgl.3 teh.... tgl.2 klo aa g sibuk mw minta d anterin k rumh risma di kopo... hihih...
tpi klo bisa, jgn di pksain
[Indra Putra Ibu]
19:12
ya pkoknya sms/tlp a azza ya...
insya Allah a akan bantu.....
[You]
19:12
hihih... thnks before
[Indra Putra Ibu]
19:13
oke....buatmu apa seeh yg ngga...
:):)
[You]
19:13
widiiiw...
[Indra Putra Ibu]
19:14
prikitiiiiiiiiiiiiwwwwww
[You]
19:14
hehheh
tpi,,,kasian ketang aa-nya
[Indra Putra Ibu]
19:15
gpp kok,a seneng bs bantu...
[You]
19:15
:):) makasi sblmy
ntar fi kabari lagi ya
[Indra Putra Ibu]
19:15
oke.....
[You]
19:16
ini juga ga tau muni beruntun gitu k luar kota teh... hehheh mana lagi g py duid, wkkwkwk
[Indra Putra Ibu]
19:16
a azza dah 3x balikan k tasik,blm lg k smdang...emh emh emh
[You]
19:17
iya..hehheh
aa mah kerja
aku mah main ya?
hehhe
hampir saja
[Indra Putra Ibu]
19:19
ah anak tk jg bisa nendang gt mah...
[You]
19:19
iyeey...
tpi anak tk g bisa masuk tim nas.. :(:(
[Indra Putra Ibu]
19:19
masa nendang gt geura...
ya tk tingkat timnas atuh...
[You]
19:20
wkwkwk
udah ah,.. karunya,,
aah bahayaa
[Indra Putra Ibu]
19:20
aaaah dah mental pieleheun da...
sok w geura.....
[You]
19:21
klo menang aku traktir deh a
[Indra Putra Ibu]
19:21
bener ya?????caaaaaakkk aaaaahhhh
[You]
19:21
iya
[Indra Putra Ibu]
19:21
alhamdulillah...
[You]
19:21
tanya dulu ... traktir apa
[Indra Putra Ibu]
19:23
ga aaaah pasti ngaco geura...
[You]
19:23
iyee
tanya duunk
[Indra Putra Ibu]
19:24
ga mauuuuuuuuuuu
:P:P
[You]
19:24
iye
[Indra Putra Ibu]
19:24
pasti aneh2....
[You]
19:24
iyee... emangnye elu 1500eun???
[Indra Putra Ibu]
19:25
iiiiiiiiiiiihhhhhh
[You]
19:25
sholat dulu yaa
[Indra Putra Ibu]
19:27
alhamdulillah....ngomongnya lemes banget ya....
[You]
19:28
oops..
[Indra Putra Ibu]
19:28
ga nyangka.....makasih....
[You]
19:29
duuuugh.... aa, heureuy

Ayah Lupa...

Dari Note (Deden Wahyudin)

Dengar, Nak …
Ayah mengatakan ini pada saat kau terbaring tidur, sebelah tangan kecil merayap di bawah pipimu dan rambut hitammu yang ikal dan lebat, melekat pada dahimu yang lembab. Ayah menyelinap masuk seorang diri ke kamarmu, diam-diam, bersijingkat.

Baru beberapa menit yang lalu, ketika ayah membaca koran di ruang perpustakaan, satu sapuan sesal yang amat dalam menerpa. Dengan perasaan bersalah Ayah datang masuk ke pembaringanmu.

Ada hal-hal yang Ayah pikirkan, Nak …
Ayah selama ini telah bersikap kasar kepadamu. Ayah membentakmu ketika kau sedang berpakaian hendak pergi ke sekolah karena kau cuma menyeka mukamu sekilas dengan handuk. Lalu Ayah lihat kau tidak membersihkan sepatumu. Ayah berteriak marah tatkala kau melempar beberapa barangmu ke lantai. Saat makan pagi Ayah juga menemukan kesalahan, kau meludahkan makananmu. Kau menelan terburu-buru makananmu. Kau meletakkan sikumu di atas meja. Kau mengoleskan mentega terlalu tebal di rotimu. Dan begitu kau baru mulai bermain dan Ayah berangkat mengejar kereta api, kau berpaling dan melambaikan tangan sambil berseru, "Selamat jalan, Ayah!" dan Ayah mengerutkan dahi, lalu menjawab, "Tegakkan bahumu!".

Kemudian semua itu berulang lagi pada sore hari.

Begitu Ayah muncul dari jalan, Ayah segera mengamatimu dengan cermat, memandang hingga lutut, memandangmu yang sedang bermain kelereng. Ada lubang-lubang pada kaus kakimu. Ayah menghinamu di depan kawan-kawanmu, lalu menggiringmu untuk pulang ke rumah. "Kaus kaki mahal dan kalau kau yang harus membelinya kau akan lebih berhati-hati!"

Bayangkan itu, Nak; itu keluar dari pikiran seorang Ayah! Apakah kau ingat, nantinya ketika Ayah sedang membaca di perpustakaan, bagaimana kau datang dengan perasaan takut dengan rasa terluka di dalam matamu? Ketika Ayah terus memandang koran, tidak sabar karena gangguanmu, kau jadi ragu-ragu di depan pintu. "Kau mau apa?" semprot ayah.

Kau tidak berkata sepatah pun, melainkan berlari melintas dan melompat ke arah Ayah, kau melemparkan tanganmu melingkari leher Ayah dan mencium ayah, tangan-tanganmu yang kecil semakin erat memeluk dengan hangat, kehangatan yang telah Tuhan tetapkan untuk mekar di hatimu dan yang bahkan pengabaian sekali pun tidak akan mampu melemahkannya. Dan kemudian kau pergi bergegas naik tangga.

Nak, Nak, sesaat setelah itu koran jatuh dari tangan Ayah, dan satu rasa takut yang menyakitkan menerpa Ayah. Kebiasaan apa yang sudah Ayah lakukan? Kebiasaan dalam menemukan kesalahan dalam mencerca, ini adalah hadiah Ayah untukmu sebagai seorang anak lelaki.

Bukan berarti Ayah tidak mencintaimu; Ayah lakukan ini karena Ayah berharap terlalu banyak dari masa muda. Ayah sedang mengukurmu dengan kayu pengukur dari tahun-tahun Ayah sendiri. Dan sebenarnya begitu banyak hal yang baik dan benar dalam sifatmu.

Hati mungil kecilmu sama besarnya dengan fajar yang memayungi bukit-bukit luas. Semua ini kau tunjukkan dengan sikap spontanmu saat kau menghambur masuk dan mencium Ayah sambil mengucapkan selamat tidur.

Tidak ada masalah lagi malam ini, Nak. Ayah sudah datang ke tepi pembaringanmu dalam kegelapan, dan Ayah sudah berlutut di sana, dengan rasa malu! Ini adalah sebuah rasa tobat yang lemah; Ayah tahu kau tidak akan mengerti hal-hal seperti ini kalau Ayah sampaikan padamu saat kau terjaga.

Tapi esok hari Ayah akan menjadi Ayah sejati! Ayah akan bersahabat karib denganmu, dan ikut menderita bila kau menderita dan tertawa bila kau tertawa. Ayah akan menggigit lidah Ayah kalau kata-kata tidak sabar keluar dari mulut Ayah. Ayah akan terus mengucapkannya kata ini seolah-olah sebuah ritual: "Dia cuma seorang anak kecil, anak lelaki kecil!"

Ayah khawatir sudah membayangkanmu sebagai seorang lelaki. Namun, saat Ayah memandangmu sekarang, Nak! Meringkuk berbaring dan letih dalam tempat tidurmu, Ayah lihat bahwa kau masih seorang bayi.

Kemarin kau masih dalam gendongan ibumu, kepalamu berada di bahu ibumu. Begitu mungil, begitu ringkih. Ayah sudah meminta terlalu banyak, sungguh terlalu banyak.

25 Desember 2010

untuk Lelakiku

untuk lelakiku
yang akan datang bersama kehangatan mentari pagi..

datanglah dengan senyum
dan keceriaan yang tiada berbatas
karena
aku tahu kau datang dengan segenap hatimu
menyunting cinta dan hatiku,
dan kau tahu dengan segenap cinta dan hatiku aku menyambutmu

untuk lelakiku
yang akan datang bersama samudra kasih sayang..

diamlah dalam hati terdalamku
kuatkan pondasi kehidupan karena Illahi
buat aku mengerti mengapa engkau ada disini
karena
aku ingin selamanya mencintaimu
menggenapkan Surga bersamamu

untuk lelakiku
yang datang bersama cahaya kemilau kerinduan

yang akan menyimpanku sebagai wanita terindah
disebelah bundanya
yang akan menghormatiku dan membuat aku menghormatinya
menghormati bukan karena pangkat dan jabatan
tetapi karena sosok panutan dalam hidup
yang akan aku simpan dalam hatiku, disebelah ayahandaku

untuk lelakiku
yang datang bersama harapan yang bertanggung jawab

yang akan membimbingku untuk lebih mencintaiNya
yang akan setia menerimaku apa adanya
karena aku setia menerimanya apa adanya
yang bersedia berjuang dalam peluh dan kebahagiaan

untuk lelakiku....

Hilang

aku tengah menunggu detik-detik kehilangan
kehilangan waktu yang akan segera berpamitan
dan ia tak akan pernah kembali
terkubur bersama ratusan bintang yang mengundurkan diri
aku tak bisa memaksananya tinggal
karena ia memang ingin pergi
ya lakukanlah
sampaikan pada Tuhan
bahwa aku ingin lebih baik

21 Desember 2010

untuk pendampingku

lagunya edcoustic..
hmm..pengennya pendampingku nanti nyanyiin lagu ini.. heee


duhai pendampingku..*edcoustic*


dimatamu trsimpan cinta yang suci
trbangun dalam pernikahan dari beda dunia
meski kau trbiasa hidup tanpa perih
namun kau ikhlas hidup bersahaja ,namun bahagia.

duhai pendampingku, akhlakmu permata bagiku
buat aku makin cinta
tetapkan selalu janji awal kita bersatu
bahagia sampai ke surga

maafkan aku jika tak bisa sempurna
karena ku bukan lelaki yang turun dari surga
ketulusan hatimu anugrah hidupku
doakanlah kita tak berpisah untuk selamanya..


o,pendampingku..
datanglah menjemputku, dengan cintaNya, agar kita tenang brjuang bersama untuk surgaNya.. aamiin