20 Januari 2011

Persepsi

Persepsi [perception] merupakan konsep yang sangat penting dalam psikologi, kalau bukan dikatakan yang paling penting. Melalui persepsilah manusia memandang dunianya. Apakah dunia terlihat “berwarna” cerah, pucat, atau hitam, semuanya adalah persepsi manusia yang bersangkutan. Persepsi harus dibedakan dengan sensasi [sensation]. Yang terakhir ini merupakan fungsi fisiologis, dan lebih banyak tergantung pada kematangan dan berfungsinya organ-organ sensoris. Sensasi meliputi fungsi visual, audio, penciuman dan pengecapan, serta perabaan, keseimbangan dan kendali gerak. Kesemuanya inilah yang sering disebut indera.Jadi dapat dikatakan bahwa sensasi adalah proses manusia dalam dalam menerima informasi sensoris [energi fisik dari lingkungan] melalui penginderaan dan menerjemahkan informasi tersebut menjadi sinyal-sinyal “neural” yang bermakna. Misalnya, ketika seseorang melihat (menggunakan indera visual, yaitu mata) sebuah benda berwarna merah, maka ada gelombang cahaya dari benda itu yang ditangkap oleh organ mata, lalu diproses dan ditransformasikan menjadi sinyal-sinyal di otak, yang kemudian diinterpretasikan sebagai “warna merah”.

Berbeda dengan sensasi, persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah, mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Benda berwarna merah akan memberikan sensasi warna merah, tapi orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna merah itu, misalnya.

Contoh klasik dari fungsi persepsi ini tampak pada gambar berikut ini. Coba perhatikan baik-baik, gambar siapa yang Anda lihat?



Selanjutnya, coba lihat ini...



Dalam contoh gambar pertama, mungkin Anda akan melihat gambar seorang gadis yang sedang memandang ke arah kanan. Pada gambar kedua, mungkin seseorang masih akan melihat seorang gadis seperti pada gambar yang pertama, tapi sebagian orang yang lain akan melihat seorang nenek. Nenek atau gadis yang Anda lihat? Apakah Anda juga bisa melihat yang sebaliknya [dari gadis ke nenek, dan dari nenek ke gadis]? Apakah Anda bisa melihat keduanya pada saat yang bersamaan?

Contoh klasik ini menggambarkan the power of perception. Gambar ini adalah sebuah stimulus sederhana yang hanya menyangkut satu sensasi yaitu visual, dan cukup untuk menghasilkan persepsi yang berbeda. Bayangkan dalam kehidupan sehari-hari, ada begitu banyak pengalaman perseptual yang sangat mungkin menimbulkan persepsi yang berbeda.

Itulaah,,
kadang banyak kasus yang menjadi masalah ketika pandangan/persepsi berlainan.
Banyak orang tidak pernah merasa bahwa setiap orang punya pesepsi yang berbeda tentang satu hal yang sama.

Betapa sebenarnya kita diberikan anugrah untuk melihat perbedaan, engga pengen membayangkan jika semua hal di dunia ini sama. Mungkin aku udah mati -karena- bosan duluan, hehhe...

Yaa Allaaah...
Berikanlah kebijaksanaan agar dapat memandang perbedaan dengan hati yang lebih bersih, aamiin...



_Kita Memang Berbeda, dan ketika aku berusaha mengertimu, aku yakin kau sedang belajar mengerti aku_

19 Januari 2011

Aku Hari Ini...

Malem tadi tidur di kosan, sendiri aja seperti biasa. Tapi ada yang berbeda, karena sebelum tidur ada yang nelpon, hehe...
\MAMAH... beliau yang nelpon.

Jadi berasa bener udaaah lamaa bgt ga pulang, hmm, padahal cuma baru 2 minggu, ya? Kok kaya lama??
Bangun tidur engga kesiangan, hehe.. niat sahur tepat waktu, sahur sama makanan yang harus mulai aku suka : GORENG TELUR!!!
Uwaaaah....gag tau kenapa gag doyan goreng telur, padahal makanan yang paling gampang. hehe... Blaguu luu..
Tadi goreng telurnya di dadar ditambah toping baso. hehehe, jadi perut nerima niih, engga di kluarin lagi..
Dan alhamdulillaaah, asam lambung lagi baik, jadi lancar2 aja makan pagi, biasanya suka langsung muntah lagi.. hehhe

Pokoknya pagi2 lancaar..

Setelah subuh langsung beres2, ngejemur pakaian.. (kemaren engga keburu Cz jemuran penuh, mungkin tetangga baru yang ngejemur banyak, heheh)

Trus mandi, berangkat k Sekolah deeh...

di SMP lancar-lancar aja, malah sempet ngapusin papan yang udah ga dipake, lumayan buat laporan harian. Trus pagi-pagi udah ngasih sarapan sama Galih... hmm,.mulai dari situ Moodnya jadi ga bagus.. :(

Karena ngerasa jadi ga guna bgt keberadaan Fi di matanya Galih.
Tiap dia salah, aku ingetin, tiap dia lupa lagi, aku ingetin lagi, tapi gag pernah dia berubah.

Trus si Iman kelas VII kecelakaan, pipi ke hidung sebelah kanannya bengkak. Maen-maen sama si Hari, mukanya kejedot meja, hidunya berdarah-darah juga, huuaaah...dengan beerani aku ambil Revanol dan cocol-cocolin ,,, hiiii...

Sebelum pulang, Mamahnya Galih datang , hasil akhirnya : UJI COBA LAGI... tapi Hati-hati kali ini Pak Agus lebih seriuusss...


Trus sekarang lagi di SMK...
Piket seorang diri, untung ada teh Mira :D
Pulang nanti ke kosan Yuli, kita pesta Mpek2, heheheh dapet kiriman dari pacarnya yang lagi dines di Palembang...
Bagaimana dengan lambungku??
Aaaaah..... dikitt kooo saayyy makannyaa ..:P


Yippieeee.....
Fi harus lebih SEMANGAAAT!!!!