03 Agustus 2009

antara dua mata angin

jika sesaat aku terdiam, itu hanya sebuah isyarat
agar kau tahu, apa yang ingin aku katakan.
aku tak mau memaksa, tapi aku hanya ingin satu: kepastian.

sadarkah?
dirimu bagai dua mata angin
yang menarikku ke timur
dan yang menarikku ke utara
dan aku kuasa menentukan pilihan
karena dirimu ada diantaranya

antara timur dan utara

dan kau biarkan aku menebak
kemana arah selanjutnya?
akh!

sadarkah?
dirimu bagai dua mata angin
yang tak pernah memberiku peluang
untuk memutarkan kincir
kincir yang ku rangkai atas harapan-harapanmu

aku tak pernah sesuka ini
menyukai seseorang,
tapi, akupun tak pernah seletih ini
menunggu kepastianmu

aku tak ingin terpuruk
dan akan ku tunjukkan itu!

aku tak ingin ada diantara dua mata angin,
akan aku tentukan langkahku sekarang..

tetapi, semoga tidak salah..
aku masih berharap (saat aku menentukan arah)
kau tepat disana menyambutku..


(Ya Allah, lindungilh waktuku dari kesia-sian.., aamiin)

2 komentar:

Sarodjo Siswo Utomo mengatakan...

mata angin ga cmdua fi, bisa jadi empat, bisa jadi 8 bisa jadi berjuta. tergantung penafsiran kita aja

fairyfiani mengatakan...

iya betull
:)