30 Oktober 2009

Rencana Lain

Beberapa kali ia terlihat menangis. Saat dilihatnya foto berbingkai itu, sering kali pandangannya jatuh kosong. Kadang-kadang ia tersenyum, tapi getir... Ah! Hati dan perasaan perempuan memang mudah tersentuh. Berat badannya nampak menyusut, ia tidak punya nafsu makan seperti yang sebelumnya.

Belahan hatinya hilang, mungkin itu pembukaan awal untuk menceritakannya. Suaminya kadang terlihat sedih juga, belakangan ini sang suami sering itikaf di Masjid, untuk menenangkan diri. Berpasrah: bahwa rencana Tuhan pasti baik.

Anak, memang anugrah terindah. Saat awal kehamilannya, sang istri begitu gembira, terlebih keluarga besarnya. Berjalan bulan-bulan selanjutnya, kehamilan tampak begitu sehat, Ibu sehat juga bayi dalam kandungannya. Sang Suami semakin giat bekerja, ia menabung dan berupaya untuk anaknya. Saat kelahiran pun, keluarga bersuka cita, semua terharu, lalu menebak-nebak mirip siapa bayi yang lahir itu..

Usia Golden Age di lewati dengan sempurna, sang bayi yang telah menjadi balita terlihat semakin pintar, selalu ada tawa di rumah sederhana itu. Hampir setiap minggu, kakek dan neneknya datang untuk menjenguk atau membawa jalan-jalan, semuanya begitu berwarna saat sang anak ada di dunia.

Tetapi, Tuhan punya rencana lain. Nyamuk demam berdarah rupanya di utus untuk menusukkan jarumnya pada tubuh sang anak, hingga kelucuannya berubah menjadi panas tinggi, semua keluarga panik. Banyak cara yang dilakukan, tetapi Tuhan tetap punya rencana lain, sang anak dipanggilNya..

Perempuan itu sesekali menatap sekeliling rumah sederhananya, digenggamnya foto berbingkai, kadang nafasnya tak teratur, ia menangis lagi. Jika suami melihatnya, ia buru-buru menghapus air matanya, lalu memamerkan senyum simpulnya, walau masih terlihat getir.

Suatu ketika mereka berbicara tentang takdir. Lalu mereka berkesimpulan, Jika Tuhan mengambil yang terbaik, maka Tuhan akan menggantinya dengan yang lebih baik dan Tuhan Maha Mengetahui orang-orang yang berserah dan bersabar..


Semakin hari, kesedihan itu semakin teralihkan.. sampai bahagia datang tak terkira, sang Istri kembali positif hamil, dan dikaruniai anak kembar..
Ya rencana lain Tuhan memang selalu indah dan tepat pada waktunya..

Tidak ada komentar: